"Ini hari sudah 59.202 pengunjung dan ini akan terus bertambah," ujar Danny di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/9/2016).
Selain itu, Danny juga mengungkapkan bahwa, respon masyarakat terhadap pelaksanaan event ini sangat luar biasa. "Di Booth makanan saja baru jam 9 sudah habis, padahal kami himbau agar menyediakan stok sampai dua kali lipatnya. Karena artinya disini kegiatan ekonomi berputar dengan cepat, rakyat senang, pengunjung pun senang," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama tiga hari pelaksanaannya pada tanggal 8 september, berbagai acara dan kegiatan menarik telah ditampilkan. Puluhan booth baik lokal maupun internasional juga meramaikan event bertaraf internasional ini.
"Banyak atraksi yang kita tampilkan, banyak UMKM masyarakat yang mengisi booth-booth. Booth Australia dan India juga sudah menjajaki event ini dan ramai selama 3 hari, mudah-mudahan tahun depan kita bisa buat yang lebih besar lagi," ungkapnya.
Tak hanya festival dan berbagai kegiatan yang ditampilkan selama pagelaran F8. Wali Kota Makassar juga menetapkan sepuluh ikon kuliner Makassar yang dipilih berdasarkan survei Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kota Makassar.
Ke sepuluh makanan tersebut di antaranya coto Makassar, konro bakar, sop konro, pallumara, sop sodara, pisang epe, pisang ijo, jalangkote, pallubasa, dan mie kering. Menurut Danny Pomanto, sepuluh ikon kuliner Makassar itu memiliki daya tarik tersendiri dan mampu bersaing dengan makanan internasional lainnya.
"Malam ini kita tetapkan 10 menu kuliner itu sebagai ikon kuliner kota Makassar. Dan kita harus bangga dengan kekayaan yang kita miliki itu, karena sampai di luar negeri juga ke sepuluh makanan ini sangat digemari. Itu yang menginspirasi sehingga semua makanan tersebut kita angkat sebagai ikon, yang diharapkan bisa mendunia," tambahnya. (adf/imk)