Ratusan Hektar Padi di DIY Diserang Hama, Terancam Puso
Selasa, 29 Mar 2005 18:40 WIB
Yogyakarta - Ratusan hektar tanaman padi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terserang hama. Akibatnya para petani gagal panen dan tanaman padi yang sudah mulai menguning itu puso. Kerugian yang diderita petani mencapai ratusan juta rupiah.Lahan persawahan yang diserang hama wereng coklat-- hama penggerak batang -- di antaranya Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kulon Progo. Di Kabupaten Bantul, areal sawah yang diserang hama mencapai 75 hektar. Sedangkan di Kabupaten Sleman mencapai 200 hektar.Berdasarkan data yang dihimpun detikcom hari ini Selasa (29/3/2005) dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantul, tanaman padi yang diserang hama sebagian besar sudah siap panen dan rata-rata berumur lebih dari 60 hari. Sekitar 70 hektar sawah yang terserang hama di antaranya di Kecamatan Sanden seluas 30 hektar, Jetis 9 hektar, Banguntapan 7 hektar, Bantul 5 hektar, Kasihan 5 hektar, Pandak 9 hektar, Bambanglipuro 15 hektar dan Srandakan 5 hektar.Sedangkan di Kabupaten Sleman, selain diserang hama wereng coklat, beberapa sawah juga diserang hama tikus dan hama penggerek batang. Tanaman padi yang diserang hama penggerek batang paling banyak mencapai 105 hektar. Tanaman padi yang diserang wereng coklat mencapai 51 hektar. Sedangkan tanaman padi yang diserang tikus sekitar 44 hektar.Ratusan hektar tanaman padi yang diserang hama di antaranya di Kecamatan Tempel, Ngaglik, Ngemplak, Cangkringan, Prambanan, Minggir, Moyudan, Gamping, Seyegan, dan Godean. Di Kecamatan Cangkringan, Ngemplak, Prambanan, paling banyak terserang hama wereng coklat. Sedangkan di wilayah Sleman bagian selatan dan barat seperti Godean, Minggir, Moyudan dan Gamping kebanyakan terserang wereng."Sejak dilepaskan ular sawah persawahan sekitar Moyudan dan Minggir, hama tikus memang sedikit berkurang. Tetapi saat ini justru muncul hama wereng," kata Ngatijo (55), seorang petani di Desa Sumberagung Moyudan Sleman.Menurut dia, meski sudah dilakukan penyemprotan dengan obat-obatan insektisida, sebagian tanaman padi tidak bisa tertolong. Tanaman padi jenis IR 64 paling rentan terserang hama. Semua tanaman padi berumur di atas 60 hari saat mulai berbuah, namun hampir sebagian besar bulir-bulir padinya kosong."Meski tampak gemuk buliran padinya, tapi semuanya gabuk (kosong). Kami rugi lebih dari Rp 2 juta per 500 meter persegi, termasuk biaya pembelian pupuk,obat-obatan dan pemeliharaan," katanya.Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sleman, Ir Ambarwati, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menggalakkan penyemprotan dengan insektisida untuk memberantas hama wereng dan pengerek batang. Namun belum bisa secara optimal, meski beberapa lahan tanaman padi berhasil diselamatkan."Tingkat serangan hama saat ini memang berpindah-pindah tapi masih bisa dikendalikan, tapi memang sangat berdampak menurunkan produksi. Saat ini petani berupaya keras memberantasnya," katanya.
(nrl/)