Pantauan detikcom, Jumat (9/9/2016) di antara puluhan booth tenant yang meramaikan event F8. Tampak satu booth yang ramai dikunjungi masyarakat booth itu bernama "Warung Oz" milik perwakilan Konsulat Jenderal Australia di Makassar.
Dalam booth berukuran 4x6 meter itu mereka menyediakan sajian kuliner berupa sate sapi. Masyarakat yang ingin mencicipi sate sapi bisa mendapatkannya dengan gratis dengan cara memfolow akun twitter consulate Jenderal Australia di Makassar atau like akun instagram dan facebook milik merea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, meski sate merupakan kuliner khas Indonesia, namun Mathews mengaku sajian ini bagi warga Australia cukup familiar dengan olahan daging yang dipotong dadu lalu dipanggang dengan arang.
"Sering disajikan saat acara barbekyu atau kumpul - kumpul dengan keluarga," Jelasnya.
Selain itu, mereka juga membuka kegiatan selfie spot. Hal ini memungkinkan pengunjung dapat berkesempatan berfoto di gambar landmark Australia yaitu Jembatan Sydney dan Gedung Opera Sydney.
"Kalau mau foto silakan selfie di dalam, mudah-mudahan nanti warga Makassar bisa berkunjung ke Sydney Australia. Ada juga kami pamerkan foto-foto tourism Australia dan lainnya," sambung Mathews.
![]() |
Selain itu, Konsulat Jenderal Australia juga ikut meramaikan pagelaran dengan menampilkan kesenian perkusi di panggung folk dan fine arts. Grup yang bernama Ime Percussion itu akan memperkenalkan alat musik khas Aborigin Australia yang bernama didgeridoo.
Selain Australia, Konsulat Jenderal India, dan Swis meramaikan event Makassar International Eight Festival and Forum yang populer dengan F8 (Food, Fashion, Film, Flower, Folk Song, Fussion Jazz, Fine Art, and Fiction Writer) yang dihelat 8 sampai 10 September 2016 di Anjungan Pantai Losari.
Di booth India dipamerkan sari dan turban, pakaian khas India untuk laki - laki dan perempuan. Ada juga foto yang memuat gambar Perdana Menteri India Jawaharal Nehru bersama Presiden Soekarno yang diabadikan di bulan Juni 1950 dan foto Mahatma Gandhi. (adf/trw)