PKS mengklaim duet Sandiaga-Mardani sudah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun sikap PKS ini rupanya belum segendang sepenarian dengan 6 partai lainnya yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan.
Seperti diketahui, PKS bersama PAN, PKB, Demokrat, PPP, Gerindra dan PDIP bergabung membentuk Koalisi Kekeluargaan untuk melawan kandidat gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Soal nama Cagub Gerindra, PKB dan PKS sepakat mengajukan Sandiaga Uno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid mengatakan belum bulatnya soal nama Cawagub ini menjadi pertanda bahwa Koalisi Kekeluargaan memang belum solid.
"Kami belum (komunikasi dengan PKS). Kalau deklarasi deklarasi itu kan biasalah. Semua (bisa) deklarasi, yang terpenting itu pas pendaftaran," ujar Wasekjen PKB Jazilul Fawaid saat dihubungi, Jumat (9/9/2016).
PKB sendiri masih ingin menduetkan Sandiaga dengan Sekda DKI Saefullah. Menurut Jazilul, duet tersebut lebih cocok untuk melawan calon petahana Basuki T Purnama (Ahok).
"Kalau kami tetap dorong Pak Sekda ya. Sekda kan orang Betawi asli, Bamus. Pengalaman birokrasi lebih paham. Dia kan juga Ketua NU DKI. Ya, lebih cocok, sebagian masyarakat DKI tau lah Pak Sekda," kata Jazilul.
Ia mengatakan, koalisi kekeluargaan yang dibentuk mengusung lawan Ahok sampai saat ini masih belum satu suara. Salah satu faktornya adalah PDIP yang belum menentukan sikap.
"Masih stuck, memang masih mencalonkan masing-masing. Masing-masing partai masih putus-putus komunikasinya, belum soliditasnya belum terjalin baik," ungkap dia.
"Di koalisi kekeluargaan yang paling (besar) suaranya kan PDIP. Kalau yang paling besar belum solid, bagaimana?," imbuhnya. (wsn/erd)











































