Rekonstruksi digelar di depan sebuah tempat fotokopi depan pintu gerbang masuk Fakultas Kedokteran Unsoed. Dua pelaku, Deni Prianto (35) alias Pepe dan Wahyu Budiarto (24), dihadirkan. Sedangkan korban diperankan oleh Polwan.
Pelaku memperagakan mencari target dengan menggunakan mobil pikap, Mitsubishi T120 SS, hingga menetapkan target, dan beraksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Kapolres Banyumas AKBP Gidion Arif Setyawan, Pepe merupakan otak penculikan. Dia mengintai dan menetapkan target serta mengatur 4 temannya. Target pertama pemilik Yaris gagal karena terlanjur pergi dan tak bisa dikejar. Target berikutnya adalah Sofia yang mengendarai mobil Brio.
Dalam rekonstruksi, korban terlihat tidak berontak dan menerima semua yang diperintahkan oleh para pelaku. "Karena kalau tidak tunduk akan dilakukan dengan cara kekerasan sehingga korban dari rekonstruksi nrimo (menerima)," jelasnya.
Pepe meminta korban menghubungi orangtua dan meminta sejumlah uang dengan alasan terjadi kecelakaan. "Korban menghubungi keluarga via ponsel dan mengikuti skenario Pepe. Backgroundnya adalah kecelakaan lalu lintas. Padahal semua itu untuk mendapatkan tebusan," jelas Gidion.
![]() |
Setelah dua pelaku penculikan tertangkap, pihak kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku lainnya yakni D, B dan A yang berasal dari satu daerah.
"Yang diindikasikan ada 3. Yakni D, B kemudian A, ini kita lakukan terus upaya pengejaran, dan mereka berasal dari satu daerah satu desa yang sama," ungkap Gidion.
Sofia diculik di dekat pintu gerbang FK Unsoed, Rabu (7/9) pada pukul 15.00 WIB. Tak butuh waktu lama, dua pelaku ditangkap di lokasi berbeda. Pepe ditangkap di Ciamis, sedangkan Wahyu dibekuk di Pangandaran. (arb/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini