Korem Sibolga Terima 27 Senpi dari Masyarakat dan Temukan 18 Ha Ladang Ganja

Korem Sibolga Terima 27 Senpi dari Masyarakat dan Temukan 18 Ha Ladang Ganja

Elza Astari Retaduari - detikNews
Jumat, 09 Sep 2016 11:10 WIB
Warga menyerahkan senjata api kepada Kolonel Richard. Foto: Dok. Korem 023/KS Sibolga
Sibolga - Korem 023/Kawal Samudera Sibolga, Sumatera Utara, menerima penyerahan senjata api secara sukarela dari masyarakat. Atas laporan warga, prajurit TNI setempat juga berhasil menemukan 18,1 hektar ladang ganja.

Penemuan ladang ganja itu berawal dari kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) Dialogis Korem 023/KS dengan warga di Desa Hutabangun, Penyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, Kamis (8/9). Acara dihadiri oleh Danrem 023/KS Kolonel Inf Richard Tampubolon serta sejumlah pejabat daerah, tokoh agama, dan masyarakat dari desa-desa sekitar.

"Dari hasil Komsos Dialogis yang dilakukan Korem 023/KS sampai dengan para babinsa sebagai ujung tombak kegiatan tersebut, warga menyerahkan secara sadar 27 pucuk senjata rakitan yang diserahkan oleh para Kepala desa dari lima desa kepada Danrem 023/KS," ungkap Kolonel Richard kepada detikcom, Jumat (9/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senjata yang diserahkan warga. Dok: Korem Sibolga

Menurut keterangan tokoh masyarakat setempat, masalah infrastruktur jalan dari Banjarlancar ke Penyabungan Timur perlu segera dilakukan perbaikkan. Akibatnya, warga pun mengalami permasalahan ekonomi sebab pengangkutan tanaman holtikultura milik masyarakat menjadi sulit. Harga produksi menjadi lebih mahal daripada harga jual.

"Dan lagi ladang mereka sangat jauh. Lalu juga masalah keamanan karena masyarakat khawatir bila ada OTK yang menggangu mereka padahal aparat keamanan jauh dan butuh waktu. Sinyal telepon tidak ada sehingga situasi tersebut membuat masyarakat banyak mengamankan dirinya dengan menyimpan senjata rakitan," ucap Richard.

Penyisiran ladang ganja. Dok. Korem Sibolga

Dalam acara tersebut, warga pun memberikan informasi tentang adanya lahan ganja. Informasi yang diberikan oleh Babinsa setempat lalu diteruskan oleh Dandim 0213/TS kepada Danyonif 13/RW Letkol Inf IGB Puti. Sebab prajurit Yonif 13/RW sedang melakukan latihan tempur di sekitar daerah tersebut.

Para prajurit itu langsung mengecek informasi itu dan benar didapati ada lahan ganja. Total ada 18,1 hektar ladang ganja dengan usia tanaman bervariatif. Di beberapa tempat, ganja ditanam secara tersusun. Lokasi lahan ganja berada di kawasan hutan yang jauh dari permukiman warga.

Tanamana ganja dibuat secara tersusun. Dok: Korem Sibolga

"Hasil pengecekkan langsung di lapangan di dapat 9 titik tersebar lahan ganja yang lokasinya berjauhan dengan total luas lokasi 18,1 Ha dan usia tanaman ganja mulai dari pembibitan sampai dengan siap panen," jelas Richard.

Penemuan ladang ganja oleh Prajurit TNI yang sedang latihan tempur. Dok. Korem Sibolga
Usai ditemukannya ladang ganja, Richard dan jajaran bersama Polres dan BBN setempat langsung melakukan pemusnahan. Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung juga telah memerintahkan kepada prajurit Yonif 123/RW yang tengah latihan tempur untuk sekaligus mengecek daerah sekitar. Jika ditemukan ladang ganja lainnya, mereka diminta untuk segera memusnahkannya.

"Sesuai Perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk memberantas dan tindak tegas penyalahgunaan narkoba," tegas Richard.

Kolonel Richard dan jajaran Muspida memusnahkan ladang ganja. Dok: Korem Sibolga
Hingga saat ini pihak berwajib menurutnya masih menyelidiki pemilik dari ladang ganja tersebut. Medan untuk sampai ke lokasi cukup terjal dan saat Richard dan jajaran hendak melakukan pemusnahan, mereka harus jalan kaki berjam-jam.

"Memang masyarkat sana minta perbaikkan jalan untuk perbaikkan ekonomi mereka. Komunikasi sosial secara persuasif dan menyatu dengan Komsos dialogis menjadi salah satu akternatif pendekatan yang tepat dengan masyarakat," terang mantan Komandan Grup III Kopassus itu.

Terbukti dengan Komsos Dialogis yang digagas Kolonel Richard, warga memberikan senjata rakitan dengan sukarela serta bersedia memberi informasi soal ladang ganja. Potensi ancaman terhadap keamanan dan perbuatan ilegal, kata Richard, membuat Babinsa di jajaran Korem 023/KS dan Kodim 0212/TS secara intensif melakukan persuasi kepada masyarakat.

"Komsos Dialogis dengan semua masyarakat setempat yang mana tempat tinggal mereka jauh di pelosok dan terkadang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki karena medan yang terjal," tutur dia.

Richard pun berharap pemerintah segera membenahi infrastruktur jalan bagi masyarakat di daerah itu. Sebab dengan terjaminnya kesejahteraan, hal tersebut akan mengurangi potensi ancaman terhadap keamanan. Korem 023/KS akan menambah program-program pendampingan untuk warga.

"Bantuan pendampingan untuk bertani dan berkebun khususnya masalah lahan sehingga mereka bisa beralih untuk berkebun sebagai mata pencahariaannya," sebut Rirchard.

Korem 023/KS dan jajaran berharap kerjasama dengan muspida setempat dalam hal ini. Harapannya adalah agar semua instansi terkait dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka demi menjamin kestabilan keamanan. Saat masyarakat terjamin kesejahteraannya, menurut Richard, maka potensi rawan akan berkurang dengan sendirinya.

"Semua harus kerjasama dan khususnya nanti masalah operasional personil yang bertugas serta pembagian tugas secara bertanggung jawab sehingga jelas siapa berbuat apanya," urainya.

Acara Komsos Dialogis itu turut dihadiri oleh Kapolres Mandailing Natal, Asisten I Pemkab, dan sejumlah pejabat setempat. Mereka berjanji mendorong pemerintah setempat dan instansi terkait untuk menindaklanjuti keluhan dan harapan masyarakat.

"Sesuai diskusi dengan wakil bupati Madina dan pejabat lainnya akan segera dibuat pokja dan gugus tugas gabungan agar dapat menyelesaikan permsalah secara menyeluruh dan permanen sehingga tidak setiap saat harus bermain kucing-kucingan dengan masyarakat penanam ganja," papar Richard.

"Terus kita cari akar permasalahnnya sehingga masalah ekonomi serta keamanan seperti yang dikeluhkan masyarakat dapat diatasi secara tuntas," tandasnya. (elz/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads