"CTP memang istrinya cuma memang sudah pisah, dan sudah punya anak dari Aa Gatot," ujar Muara Karta kepada detikcom, Jumat (9/9/2016).
Muara justru mempertanyakan pelaporan CTP tersebut yang juga mengaku tidak dinikahi oleh Aa Gatot Brajamusti. Menurutnya, kliennya sudah menikah dengan CTP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muara mengaku heran dengan laporan CTP tersebut. Apalagi, peristiwa dugaan pemerkosaan itu terjadi pada 2010 dan baru dilaporkan sekarang setelah Aa Gatot tersandung kasus.
"Sekarang kalau dia bilang tidak dinikahi, yang biayain anaknya siapa, nafkahnya segala macam. Kan Aa Gatot yang nafkahin. Artinya Aa Gatot tetap bertanggung jawab," urainya.
Soal pengakuan CTP yang juga mengaku pernah disuruh Aa Gatot untuk menggugurkan kandungannya ketika korban berusia 20 tahun, menurut Muara, tudingan itu tidak berdasar.
"Itu fitnah (gugurin), buktinya kan sudah punya anak dan kalau tidak salah 4 tahun umurnya. Kalau dia bilang disuruh gugurkan, kenapa bisa punya anak?," tambahnya.
Korban mengaku ketika disetubuhi Aa Gatot dari kurun waktu 2007-2011 setelah didoktrin dengan berbagai hal. Karena itu, korban baru melaporkan kasus tersebut saat ini.
"Kenapa tidak dulu-dulu melapor. Kalau dia bilang kejadiannya dari 2007-2011 kan itu lama sekali, doktrin itu kan perlu waktu lama. Kan dia punya kesempatan saat itu untuk melapor, kenapa tidak melapor saat itu," lanjutnya.
Lebih jauh Muara menilai bahwa pelaporan korban hanya untuk menjatuhkan martabat Aa Gatot semata.
"Biasa, namanya orang sudah jatuh tertimpa tangga. Setelah orang kena musibah, pasti keluar yang buruk-buruknya, padahal belum tentu benar," pungkasnya. (mei/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini