Boby, Mahasiswa UI yang Tolak Ahok Menyesal Tandatangani Surat Minta Maaf

Boby, Mahasiswa UI yang Tolak Ahok Menyesal Tandatangani Surat Minta Maaf

Ahmad Ziaul Fitrahudin, - detikNews
Jumat, 09 Sep 2016 08:44 WIB
Foto: ahmad ziaul Fitrahudin/detikcom
Depok - Boby Febri Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan UI ini tengah diperbincangkan karena video menolak Ahok yang dinilai SARA. Lalu kemudian muncul ucapan permintaan maaf di atas materai.

Ditemani rekannya Ketua Umum Gema Pembebasan Ricky Fattamazaya, Boby bersedia di wawancara di Sekretariat Gema UI di Jalan Kecapi no. 27, Depok, Jawa Barat, Kamis (8/9) malam.

Dalam perbincangan Boby tampak antusias menjelaskan soal video yang dia buat terkait penolakan atas Ahok. Boby yang ber-KTP Sumenep Madura ini mengaku membuat video sebagai bagian dari dakwah. Dia juga sengaja memakai jaket UI dengan latar gedung rektorat saat video diambil beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena saya merasa bangga memakai almamater UI dan saya sebagai mahasiswa UI. Tapi saya bukan mengatasnamakan UI. Karena saya dengan jelas saya adalah aktivis. Dan saya pahami itu baik, baik juga untuk UI," tegas dia.

Boby kemudian mengaku menyesal membuat surat pernyataan di atas materai. Dia terpaksa menandatangani karena kasihan dengan dosennya.

"Setelah menandatangani saya ada penyesalan. Saya waktu itu juga merasa kelelahan artinya saya juga merasa kasihan kepada dosen saya. Dari mereka ada tekanan dari atas mereka, akhirnya saya menandatangani surat itu," terang Boby sambil mengusap wajahnya.
surat permintaan maaf yang disesali Boby

Soal pertemuan yang berujung dengan surat permintaan maaf itu, Boby mengaku dia dipanggil pembimbing akademiknya. Kemudian dia dipanggil guru besar dan wakil dekan.

"Di sana saya menjelaskan seperti apa, alasannya seperti apa, motifnya seperti apa. Di mana mereka mengajukan tuntutan karena berbau SARA dan menggunakan atribut UI. Memakai jas UI menurut saya adalah hak saya dan kita sebagai mahasiswa tujuan yang buruk itu adalah tujuan yang baik. Saya sangat sayangkan dan saya sangat menyesali sikap mereka," tegas dia.

(dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads