Diperagakan oleh model-model Belanda dan satu model Papua di hadapan kalangan diplomatik dan internasional, batik Papua menuai applaus panjang pada Fashion Show di Grote Kerk, Den Haag, Rabu malam atau Kamis (8/9/2016) WIB.
Hadir juga antara lain dari kalangan industri fashion di Belanda, para pengusaha setempat, artis-artis dan pesohor Belanda, ahli-ahli Indonesia, serta media Belanda dan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batik Papua Rebut Hati Kalangan Tinggi di Belanda/ E Santosa |
Menurut Dubes, fashion bisa memajukan saling memahami budaya, diharapkan dengan acara ini dapat dibangun sikap memahami budaya lain dan Papua ini hanya satu bagian saja dari sekitar 17.000 pulau di Indonesia, dengan beragam etnik di dalamnya.
"Jika kita dapat menjelajah lebih jauh, kita akan mendapati betapa kaya Papua, bukan hanya dalam hal desain dan seni budaya, tetapi juga keindahan alam lingkungannya, seperti Raja Ampat dan lainnya," ujar Dubes.
Sementara itu Yolanda Tinal, yang memimpin misi pengenalan batik Papua, mengatakan bahwa partisipasi pihaknya di jantung kota Den Haag ini adalah untuk lebih mengenalkan daerahnya, terutama potensi batiknya.
"Supaya batik Papua dikenal dunia, bukan hanya Indonesia. Ini lho betapa indah batik Papua," jelas Yolanda.
Batik Papua Rebut Hati Kalangan Tinggi di Belanda/ E Santosa |
Sebagian tamu selain memuji desain dan motif Papua yang khas juga mengomentari harganya yang bukan biasa. Ditanya mengenai hal ini, Yolanda menjelaskan memang harganya cukup mahal, karena ini batik tulis, di atas media sutra dan non-sutra.
Menurut Yolanda, kreasi seni dan motif Papua sangat indah dan unik, tapi memang belum mapan seperti batik Jawa. Oleh karena itu pihaknya akan terus mengenalkan batik Papua di kalangan domestik dan mancanegara.
"Panggung fashion show di Belanda ini bukan yang terakhir," pungkas Yolanda. (es/rvk)












































Batik Papua Rebut Hati Kalangan Tinggi di Belanda/ E Santosa
Batik Papua Rebut Hati Kalangan Tinggi di Belanda/ E Santosa