Kisah Alex Ong, WN Malaysia Pembela TKI yang Terinspirasi Munir

Kisah Alex Ong, WN Malaysia Pembela TKI yang Terinspirasi Munir

Fajar Pratama - detikNews
Kamis, 08 Sep 2016 17:34 WIB
Foto: Alex Ong (baju kuning-hitam)/Foto: Anis Hidayah (Migrant Care)
Jakarta - Di Malaysia, nama Alex Ong cukup dikenal karena kiprahnya membela Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menghadapi persoalan hukum. Warga asli Malaysia ini terjun ke dunia aktivis berkat inspirasi dari sosok Munir Thalib, aktivis HAM yang tewas karena diracun 12 tahun yang lalu.

Alex awalnya adalah seorang pebisnis. Dia bekerja di salah satu perusahaan yang memiliki cabang di Jakarta dan Surabaya.

Pada tahun 1999, Alex yang menikah dengan warga Surabaya ini sempat mendapati kesulitan karena persoalan adminisrtasi yang berbelit-belit pada masa orde baru. Dari persoalan itu, dia bertemu dengan tiga orang aktivis HAM: Anis Hidayah, Wahyu Susilo dan Munir Thalib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada persoalan pribadi lah yang dihadapi istri saya kala itu, yang hendak melahirkan anak kedua. Dari situ saya bertemu dengan mereka," ujar Alex dalam perbincangan, Kamis (8/9/2016).

Singkat kata, persoalan tersebut dapat diatasi. Namun jalinan pertemanan antara Alex dan tiga aktivis HAM tersebut terus berlangsung.

Alex melihat sendiri kegigihan ketiganya, terutama Munir dalam melakukan pendampingan dan pembelaan terhadap kaum tertindas. Khusus untuk persoalan TKI, perjuangan ketiganya membuat Alex tergugah.

"Karena saya berasal dari Malaysia. Apa yang dilakukan Munir, kegigihannya dalam memperjuangkan HAM membuat saya terpinspirasi. Dia mencerahkan saya," kata Alex yang kini tinggal reguler di Kuala Lumpur ini.

Alex lantas memutuskan untuk meninggalkan dunia bisnis dan terjun ke dunia aktivis pembela HAM. Dia pulang ke Malaysia, untuk mengawal persoalan HAM khususnya pada pembelaan terhadap TKI.

"Karena TKI diperlakukan dengan tidak layak di negeri saya. Tidak diperlakukan sebagaimana manusia. Bahkan dulu di sini disebut sebagai pendatang haram. Apa dosa mereka," kata Alex.

"Semua ini karena Munir dan kawan-kawan. Saya terinspirasi dan bisa berjuang untuk membela hak asasi manusia," sambung Alex.

Bulan ini, merupakan peringatan 12 tahun meninggalnya Munir. Sejak tahun 2004 sampai sekarang, tak ada pengusutan yang mengarah ke siapa otak di balik tindakan pemberian racun arsenik untuk Munir.

"Semoga dapat dituntaskan," kata Alex mengenai pengusutan kasus Munir. (fjp/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads