Buntut Pesawat Salah Mendarat, AirAsia Beri Pengarahan Internal ke Pilot

Buntut Pesawat Salah Mendarat, AirAsia Beri Pengarahan Internal ke Pilot

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Kamis, 08 Sep 2016 10:52 WIB
Buntut Pesawat Salah Mendarat, AirAsia Beri Pengarahan Internal ke Pilot
Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Jakarta - Pesawat AirAsia X tujuan Malaysia mendarat di Melbourne, Australia setelah pilot salah memasukkan koordinat posisi pesawat, sebelum lepas landas. Pihak AirAsia telah melakukan pemeriksaan internal dan menjanjikan kejadian itu tidak terjadi lagi.

Pesawat AirAsia itu bertipe A330 dan bernomor registrasi 9M-XXM dengan tujuan Sidney menuju Kuala Lumpur. Kejadian salah mendarat ini terjadi pada tanggal 10 Maret 2015 lalu. Atas kejadian ini, pihak AirAsia melakukan perbaikan internal.

"Seluruh pesawat AirAsia X telah dilengkapi dengan Flight Management System yang telah ditingkatkan kapasitasnya sejak kejadian tersebut," ujar Head of Corporate Secretary and Communications AirAsia Indonesia Baskoro Adiwiyono dalam keterangan persnya, Kamis (8/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak AirAsia juga telah mengembangkan buletin dan paket pelatihan bagi seluruh awak penerbangan untuk menekankan ketepatan pengoperasian dan penyelarasan sistem navigasi dari Air Data dan Inertial Reference System.

"Memberikan pengarahan kepada seluruh Pilot terkait hasil temuan investigasi internal dan mengkaji Recovery Procedure yang perlu dijalankan," ucapnya.

AirAsia X menegaskan pihaknya telah menerapkan sistem pengelolaan yang mumpuni untuk memantau serta mencegah terjadinya kembali kejadian serupa di kemudian hari.

"Kami juga ingin menekankan bahwa AirAsia X telah lulus audit keselamatan dan keamanan yang dilakukan secara berkala oleh berbagai badan regulasi internasional, termasuk IATA Operational Safety Audit (IOSA). Kami tetap berkomitmen untuk senantiasa menjaga kepatuhan pada regulasi terkait dengan keselamatan dan keamanan," kata Baskoro.

"Keselamatan seluruh penumpang dan awak penerbangan senantiasa menjadi prioritas utama kami," sambungnya.

Pihak Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) yang merilis hasil laporan kejadian itu menyebut ATC telah mengirim pesan via radio kepada pilot dan awak pesawat untuk memperbaiki masalah itu, namun nihil.

"Hanya memicu masalah lebih lanjut pada sistem navigasi, juga pada sistem pengendali dan pemandu penerbangan," sebut ATSB dalam laporannya usai dilakukannya investigasi menyeluruh. (tfq/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads