Pentas ini bertempat di halaman parkir Islamic Center NTB, Kota Mataram. Selain menampilkan peserta dari hampir seluruh kabupaten kota di NTB, pada acara ini pula dijadikan pesertanya untuk saling silaturahmi.
"Menurut saya ini panggung bagi kami, di mana masing-masing tempat di NTB kan punya kesenian religi berbeda. Di samping itu untuk bersilaturahmi antar peserta dari kabupaten yang berbeda itu," kata Fatkhun Najmi (45) yang berasal dari Desa Penedagandon, Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur di Jalan Udayana, Rabu (7/9/2016).
![]() |
Fatkhun merupakan koordinator Grup Rebana Besar Burdah Al Abror. Bersama kelompoknya, ia menampilkan nyanyian yang berasal dari isi kitab Al Barzanji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kesenian ini yang dulunya pernah mati sudah semakin membaik. Sekarang sudah diperhatikan oleh pemerintah," kata dia.
Kelompok rebana besar itu sendiri kata Fatkhun tergabung dalam Sanggar Seni Kertasari. Di dalamnya terdapat berbagai kesenian antara lain, rudat, selakaran, dan rebana besar.
"Rebana besar ini sudah ada dari zaman Belanda. Ulama dari Jawa pada zaman dulu yang menggunakannya untuk menyebarkan agama Islam," jelas dia.
![]() |
Beda pendapat dengan santri Zulhan Abdimalik (16) dan Ahmad zufar (16) dari Pesantren Daarul Aman, Tegal Selagalas, Kota Mataram. Menurut mereka pentas religi akan sangat berpengaruh untuk memperkuat keimanan.
"Bagus untuk syiar agama Islam. Kita tunjukkan Islam itu bukan agama jelek dan untuk mengangkat derajat agama juga," kata mereka berdua yang sering mengisi acara Maulid Nabi dan juga acara haji itu.
Selain itu, yang paling mendasar kata kedua santri itu adalah menyebarkan kebaikan bagi para penonton. Karena menurut mereka, mendengarkan shalawat akan menghindari perbuatan buruk.
"Supaya orang bisa mengikuti kebaikan yang kami tularkan melalui lagu ini dan menghindari pergaulan bebas. Dengan mendengar shalawat kita harap yang mendengar mendapat hidayah," ucap dua sekawan yang masih kelas 2 MA (Madrasah Aliyah/setingkat SMA) itu.
Pada acara ini diadakan pula lomba fashion hijab. Acara pentas seni religi dalam rangka Bulan Budaya Lombong itu akan berlangsung hingga Kamis (8/9) malam. (miq/miq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini