Ditanya Kasus Munir, ini Jawaban Calon Kepala BIN Budi Gunawan

Ditanya Kasus Munir, ini Jawaban Calon Kepala BIN Budi Gunawan

Indah Mutiara Kami - detikNews
Rabu, 07 Sep 2016 19:29 WIB
Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom
Jakarta - Organisasi HAM Imparsial mendesak pemerintahan Jokowi-JK menuntaskan kasus pembunuhan Munir. Calon Kepala BIN Budi Gunawan sempat ditanya soal hal itu.

Apakah BIN di bawah kepemimpinan Budi akan mengungkap kasus tersebut?

"Nanti kita lihat ke depan ya," kata Budi menjawab pertanyaan wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi hari ini sudah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR. Komisi I lalu menyatakan bahwa Budi layak dan patut menjadi Kepala BIN menggantikan Sutiyoso.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Imparsial Al Araf menilai berlarutnya pengungkapan kasus Munir hingga 12 tahun memperlihatkan rendahnya komitmen negara dalam mengungkapkan kasus HAM. Dia mengatakan jika pemerintahan mau mengusut tuntas kasus HAM, merupakan barometer komitmen era Jokowi-JK untuk menegakkan HAM di era demokrasi.

"Kita menganggap kasus ini belum terungkap. Imparsial memandang pengungkapan kasus Munir adalah agenda penting dalam pemerintahan Jokowi-JK. Mengingatkan komitmennya Presiden Jokowi-JK saat pemilu, dalam Nawacita akan mengungkap kasus-kasus HAM terdahulu," ujar Direktur Imparsial Al Araf saat konferensi pers di kantornya, Jalan Tebet Utara II C No 51, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2016).

Munir meninggal dengan pada 7 September 2004 dengan cara diracun. Racun tersebut diberikan saat Munir dan beberapa orang di kafe di Singapura ketika transit. Munir saat itu dalam perjalanan ke Belanda untuk melanjutkan studi.

Untuk menuntaskan kasus pembunuhan tersebut, Imparsial mendesak Presiden membuka kembali dan menindaklanjuti hasil penyelidikan tim pencari fakta (TPF) kasus Munir. Selain itu juga mendesak pemerintah kembali membentuk tim independen negara yang baru. (imk/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads