Apakah BIN di bawah kepemimpinan Budi akan mengungkap kasus tersebut?
"Nanti kita lihat ke depan ya," kata Budi menjawab pertanyaan wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, Direktur Imparsial Al Araf menilai berlarutnya pengungkapan kasus Munir hingga 12 tahun memperlihatkan rendahnya komitmen negara dalam mengungkapkan kasus HAM. Dia mengatakan jika pemerintahan mau mengusut tuntas kasus HAM, merupakan barometer komitmen era Jokowi-JK untuk menegakkan HAM di era demokrasi.
"Kita menganggap kasus ini belum terungkap. Imparsial memandang pengungkapan kasus Munir adalah agenda penting dalam pemerintahan Jokowi-JK. Mengingatkan komitmennya Presiden Jokowi-JK saat pemilu, dalam Nawacita akan mengungkap kasus-kasus HAM terdahulu," ujar Direktur Imparsial Al Araf saat konferensi pers di kantornya, Jalan Tebet Utara II C No 51, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2016).
Munir meninggal dengan pada 7 September 2004 dengan cara diracun. Racun tersebut diberikan saat Munir dan beberapa orang di kafe di Singapura ketika transit. Munir saat itu dalam perjalanan ke Belanda untuk melanjutkan studi.
Untuk menuntaskan kasus pembunuhan tersebut, Imparsial mendesak Presiden membuka kembali dan menindaklanjuti hasil penyelidikan tim pencari fakta (TPF) kasus Munir. Selain itu juga mendesak pemerintah kembali membentuk tim independen negara yang baru. (imk/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini