Video berdurasi 41 detik itu diunggah pemilik akun twitter @chansayARDAN. Dia mengunggah video tersebut pada Senin (5/9/2016) lalu. Dia juga menautkan video tersebut ke akun Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, @ridwankamil.
Dalam video tersebut pria yang diduga oknum PNS itu memakai seragam yang sering digunakan PNS. Postur tubuhnya sedikit gemuk dengan kepala berambut pelontos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikcom, Chandra Maretha (20) mengungkapkan, hari itu Dia dan ibunya hendak membuat e-KTP di Kecamatan Coblong, Jalan Cisitu, Kota Bandung. Saat itu situasi kantor kecamatan sedang ramai dengan warga yang akan membuat e-KTP.
"Kebetulan saya mau bikin e-KTP di Kecamatan Coblong. Antrean dari pagi sekali. Saat giliran mau foto, kan ngantre tuh, disuruh masuk 10 orang 10 orang biar enggak numpuk," ujar Chandra, Rabu (7/9/2016).
Saat menunggu di dalam, lanjut Chandra, tiba-tiba seorang laki-laki memakai baju PNS datang, kemudian mengobrol dengan petugas yang berada di lokasi. Semula Chandra tidak menyadari jika ada kejanggalan pada perilaku pria tersebut.
"Saya sadar dia mabuk itu karena cara berbicara yang ngelantur. Terus bau amer (anggur merah) gitu. Waktu saya lihat matanya merah," tutur Chandra.
Karena penasaran, Chandra terus memperhatikan gerak gerik pria tersebut. Ia kemudian mengeluarkan ponsel dan merekam momen tersebut.
"Bapak itu jalan ke depan ruang foto, saya aneh mengapa orang-orang di sana seperti cuek. Akhirnya saya rekam diam-diam karena takut disuruh dihapus sama satpam," terangnya.
Keanehan Chandra atas sikap oknum diduga PNS tersebut juga dibenarkan sang Ibunda. Ibunya bercerita pria tersebut memarahi Ibunya.
"Mamah saya bilang 'dek tadi mamah dimarahin sama bapak bapak yg gendut' saya jawab, oh yang mabok itu ya? Katanya masa mamah enggak boleh ngobrol sama satpam," tutur Chandra.
"Bu, ngapain ngajak ngobrol satpam, dia kan lagi kerja," kata Chandra menirukan cerita ibunya yang dibentak oleh oknum diduga PNS tersebut.
Setelah pria tersebut pergi, ada satpam dan beberapa orang yang berkata pada Chandra yang mengatakan bahwa pria tersebut kerap meresahkan.
"Satpam lain disitu nyamperin saya dan mama saya, bilang laporin aja bu, dia sering mabok dikantor. Orang di sana juga sudah pada malas negur karena keseringan," ungkap Chandra. (avi/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini