Kepala BNPT Awali Pembangunan Masjid Pesantren Eks Napi Teroris di Deliserdang

Kepala BNPT Awali Pembangunan Masjid Pesantren Eks Napi Teroris di Deliserdang

Jefris Santama - detikNews
Rabu, 07 Sep 2016 17:24 WIB
Foto: Jefris Santama/detikcom
Deliserdang - Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius berkunjung ke Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut). Kedatangannya tersebut bertujuan untuk meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Pondok Pesantren Darusy Syifaa di Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.

Suhardi berserta rombongan tiba di lokasi tersebut pada Rabu (7/9/2016) siang. Hadir dalam kesempatan itu Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, Wakapolda Sumut Brigjen Adhi Prawoto, Wakapolresta Medan AKBP Mahedi Surindra dan pejabat lainnya.

"Peletakan batu pertama pembangunan masjid di Pesantren Darusy Syifaa, mudah-mudahan ini jadi langkah awal yang baik,," kata Suhardi didampingi mantan narapidana terorisme kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan, Khoirul Ghazali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: Jefris Santama/detikcom

Dia menyampaikan, anak-anak mantan teroris harus dirangkul dan diberikan pemahaman tentang bahayanya paham radikal.

"Bila perlu (anak mantan teroris) jadi anak asuh dan keluarganya diberi kewirausahaan, sehingga betul-betul ada sentuhan," ujarnya.

Menurut Suhardi, orang yang melakukan aksi terorisme pada belakangan ini terhubung dengan perkembangan teknologi. Dari internet, informasi tentang paham radikal bisa terakses.

"Yang seperti itu ada di tengah-tengah kita. Peran keluarga dan sekolah dalam hal ini harus ada. Ketika anak mulai memisahkan diri dari lingkungan pergaulan, harus bisa diwaspadai dan cepat dilaporkan. Kepedulian guru, dosen termasuk keluarga itu sangat penting dalam mendeteksi radikalisme," jelasnya.

Terkait sudah adanya pesantren yang didirikan oleh mantan narapidana terorisme di Deliserdang, Suhardi menyampaikan pihaknya akan 'menularkan' hal semacam ini di tempat lain yang ada di Indonesia.

"Ada beberapa kantong yang berpotensi radikal jadi prioritas kami untuk melakukan hal semacam ini. Ini merupakan awal kita untuk dekati semua," paparnya.

Sementara itu, Khoirul Ghazali mendukung upaya pihak TNI-Polri dan lembaga negara lainnya untuk membasmi teroris yang ada di Indonesia.

Foto: Jefris Santama/detikcom

"Semoga paham radikal bisa dibasmi. Salah satu caranya adalah dengan pendidikan yang baik. Dengan hal ini lah paham radikal bisa dihabiskan," ungkapnya.

Dalam membangun pesantren yang didirikan tersebut, Khoirul meminta bantuan kepada BNPT.

"Kita minta bantuan BNPT dan bekerjasama untuk membangun gedung dan galeri tentang bahayanya aksi teroris. Disini ada 20 santri, biaya gratis. Kita perkenalkan sama mereka bahwa Islam itu aman dan damai," katanya. (trw/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads