RS Menteng Mitra Afia Ditutup, Karyawan Mengadu ke Ahok

RS Menteng Mitra Afia Ditutup, Karyawan Mengadu ke Ahok

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 07 Sep 2016 12:28 WIB
Foto: Mei Amelia
Jakarta - Sekitar enam karyawan Rumah Sakit (RS) Menteng Mitra Afia mengadukan nasibnya ke Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), karena kehilangan mata pencahariannya di RS yang akhirnya ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu.

"Sudah ada SP1, SP2, dan SP3 (untuk penutupan RS itu)," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Ahok menyatakan sebab penutupan RS Menteng Mitra Afia. Pihak mereka disebutnya pernah berupaya menyuap pihak Pemprov DKI. Ada pula sebab lain yang melatarbelakangi penutupan itu, yakni kondisi rumah sakit yang tak baik untuk pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka juga ada penyuapan ke orang kita juga. Jadi dia pelanggaran ada beberapa persyaratan kesehatannya berbahaya untuk pasien. Kita bilang mesti ditutup, makanya kita tutup," kata Ahok.

Namun setelah RS itu ditutup, problem menjadi muncul, yakni masalah karyawan yang kehilangan pekerjaannya. Ahok berpikir, nantinya karyawan RS itu bisa dialihkan saja ke RS lain.

"Nah sekarang kan pegawainya yang kasihan, tapi mau bagaimana? Pimpinan manajemennya begitu. Kita carikan saja (solusi untuk karyawan), kita bangun rumah sakit banyak, di sana ditampung (karyawan RS Menteng Mitra Afia), toh kita BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Enggak masalah," kata Ahok.

Kepala Bagian HRD RS Menteng Mitra Afia, Desi Nurul, menjelaskan ada 240 karyawan yang bekerja di RS tersebut, ditambah 40 dokter. Mereka merasa nasib mereka semakin tak jelas usai penutupan RS.

"240 Karyawan tetap dan karyawan kontrak. Kalau yang masih muda-muda, kami rasa masih bisa survive (selamat), tapi yang sudah 20 tahun bekerja ini yang menjadi masalah," kata Desi usai mengadu ke Ahok.

RS yang beralamat di Jalan Kalipasir Nomor 9 ini ditutup pada Senin (6/9) kemarin. Kemudian pihak RS memasang pengumuman bahwa mereka tak lagi menerima pasien, meski pasien di gawat darurat masih dirawat. Mereka kemudian dirujuk untuk meminta kejelasan dari Dinas Kesehatan. (dnu/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads