"Dia SD-SMA akselerasi," ucap ibunda Diki, Hani, saat berbincang dengan detikcom, Rabu 7/9/2016). Diki menjalani SD hingga SMA di satu sekolah di kawasan Kota Bogor, Jawa Barat.
Hani menambahkan, sejak lahir Diki sepertinya sudah ditakdirkan sebagai seorang pemikir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut penuturan Hani, Diki sejak balita sudah terlihat tanda-tanda keingintahuannya terhadap sesuatu.
"Usia sejak 4 bulan Diki mampu turun dari ranjang yang tingginya itu 50 cm dengan memutarbalikkan badannya sehingga kakinya turun dulu," ungkapnya.
"Umumnya bayi turun meluncur dengan kepalanya terlebih dahulu," lanjut dia.
Mengenai keistimewaan Diki lainnya, Hani ingat sekali, di usia 6 bulan tepatnya pada 17 Januari 2005, Diki yang dilahirkan pada 1 Juli 2004 itu, mulai berbicara.
Keistimewaan Diki berlanjut hingga dia memasuki masa sekolah. Diki mengalami akselerasi alias lompat tingkat di sekolahnya hingga kini menjadi mahasiswa di Universitas Waterloo Kanada, di mana anak seusianya masih duduk di bangku SD kelas 6. (yds/nwk)