.webp)
JK melakukan safari kunjungan kerja ditemani oleh istrinya Mufidah Kalla. Rombongan berangkat dari Bukittinggi pada pukul 09.00 WIN dan langsung menuju ke kawasan kerajinan songket di Jorong Tanjung Modang Nagari.
Mufidah Kalla yang menemui para pengrajin mengatakan bahwa produksi kain songket harus dapat meningkat di waktu ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Wapres JK kunker di Sumbar/ Taufik detikcom |
JK yang berada di samping Mufidah juga sempat bertanya kepada seorang pengjarin soal harga jual kain songket dengan kualitas bagus. " Jadi dalam 3 bulan 1 kain songket selesai. Harganya kisaran Rp 2,5 juta," kata JK di Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (6/9/2016).
Setelah 30 menit berlalu, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuu masjid raya Tanjung Bonai. JK hadir untuk meresmikan pembangunan kembali masjid tersebut.
Pada kesempatan itu, JK melakukan peletakan batu pertama yang menandai pembangunan masjid itu. Ketua DPD Irman Gusman juga ikut meletakkan batu pertama pembangunan masjid.
Kepala-kepala adat Bukittinggi juga hadir dalam acara ini. Pantauan di lokasi, ribuan masyarakat berjejer di pinggir jalan menyambut kedatangan JK dan Mufidah Kalla.
Tidak lama berselang, JK kemudian melanjutkan perjalanan ke kampus komunitas Akademi Negeri Tanah Datar. Di sekolah itu, JK melakukan peninjauan ke laboratirium instalasi dan jaringan, laboratorium pemrograman dan multimedia serta workshop teknik mesin
Peninjauan ini juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Kunjungan ke rumah Masa Kecil
Setelah melakukan peninjauan dan kunjungan kerja, rombongan JK dan Mufidah Kalla mampir ke rumah gadang Datuk Rajo Penghulu.
Rumah gadang ini adalah milik dari orangtua Mufidah Kalla yang berasal dari wilayah Tanjung Bonai. Di rumah khas Minang ini, JK menyempatkan makan siang dan beristirahat sejenak.
Sebelum masuk ke dalam rumah, JK dan Mufidah Kalla disambut 'pasambahan' yang berarti sambutan kehormatan dengan menggunakan bahasa daerah Padang.
Nama Datok Rajo Penghulu adalah gelar yang diberikan kepada anak laki-laki JK, Sholihin Kalla. Sholihin mendapatkan gelar itu dari suku keturunan ibunya yaitu Mufidah Kalla. (fiq/rvk)
