"Sebenarnya sejak kasus Gatot Brajamusti ini mengemuka, saya sudah perintahkan anggota Polsek Cisaat untuk melakukan pengawasan di sekitar tempat itu. Karena kita tahu benar jika di sana ada padepokan berikut rumah Gatot, supaya tetap steril kita jaga untuk kemungkinan adanya pengembangan," terang Kapolresta Sukabumi AKBP Rustam Mansur kepada detikcom sekira pukul 19.29 WIB, Senin (5/9/2016).
Meski sudah ada transaksi jual beli untuk tanah berikut bangunan rumah dan padepokan, kepemilikan rumah tersebut masih atas nama Gatot Brajamusti, karena pembeli tempat itu baru memberikan uang muka sebagai tanda jadi.
![]() |
"Memang dijual, tapi menurut pengakuan pembelinya baru sekitar Rp 1,5 milyar uang yang masuk ke Gatot dari total transaksi Rp 3,5 Milyar dan itupun dibayar secara mencicil," lanjut Rustam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga besar Gatot masih tinggal di sekitar tempat tersebut, termasuk pamannya bernama Abdullah (59). Kepada sejumlah wartawan, Abdullah menyebut jika keponakannya itu berjiwa sosial tinggi, sebagai kerabat dia tak percaya dengan keterlibatan Gatot dalam urusan narkoba.
"Saya sangsi jika dia (Gatot) terlibat masalah narkoba, meski lama tak bertemu sekitar dua tahunan saya percaya dia tidak terlibat apalagi memiliki. Kalau masalah kedekatannya dengan orang-orang PARFI saya tahu karena dulu sempat beberapa kali juga di sini ngadain acara untuk organisasinya itu," beber Abdulah.
Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kediaman Gatot Brajamusti di Kampung Rambay, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat Gatot Brajamusti dikenal sebagai pribadi yang kurang ramah dan tertutup. Bahkan menurut keterangan yang diberikan ketua RT di lingkungan Gatot tinggal, Gatot merupakan pemuka agama hanya bagi kelompoknya saja.
![]() |
"Hanya orang-orang tertentu yang mengenal Gatot, dia pribadi yang tertutup, kurang ramah dengan tetangga di sini, kalau masalah katanya dia sebagai pemimpin spiritual atau pemuka agama itu hanya bagi kelompoknya saja. Pak Gatot ini nggak pernah berceramah di lingkungan," kata Andriansyah Ketua RT 08 RW 04 kepada wartawan, Senin (5/9/2016).
Andriansyah mengaku diundang oleh aparat kepolisian terkait rencana penggeledahan yang akan dilakukan Polda NTB di kediaman Gatot Brajamusti. Secara pribadi, Andriansyah sendiri mengaku tak dekat dengan Gatot. "Dia memang punya padepokan, namun padepokan apa itu saya juga kurang tau aktivitasnya. Karena lokasinya sendiri kan tidak terbuka, ada di wilayah tanah dia," lanjutnya.
(Hbb/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini