Wajah-wajah Lelah Namun Pantang Menyerah Demi Ibadah Umrah

Laporan dari Arab Saudi

Wajah-wajah Lelah Namun Pantang Menyerah Demi Ibadah Umrah

Rachmadin Ismail - detikNews
Senin, 05 Sep 2016 15:47 WIB
Foto: Rachmadin Ismail/detikcom
Makkah - Waktu menunjukkan pukul 02.00 dinihari Waktu Saudi. Namun bagi para jemaah asal Dompu, Nusa Tenggara Barat, 'perjuangan' baru saja dimulai. Mereka akan melakukan ibadah tawaf dan sa'i.

Total para jemaah tersebut melakukan tujuh putaran saat tawaf dan tujuh putaran saat sa'i. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan ibadah tersebut adalah dua jam. Bisa lebih bila putaran tawaf yang diambil berada di sisi luar, dan dibarengi dengan istirahat.

Jarak tempuh jalan kaki yang harus dilakukan para jemaah juga tidak pendek. Untuk tawaf misalnya, dalam satu putaran titik terpendek dengan Kakbah, sekitar 200 meter. Artinya, minimal seorang jemaah harus berjalan kaki dengan jarak 1.400 meter. Bila putaran yang diambil adalah area terjauh dari kakbah atau di lantai dua, maka jarak tempuh yang diambil lebih panjang lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk sa'i, jarak tempuh yang harus diambil dari bukit shafa ke marwah adalah sekitar 450 meter. Bila tujuh kali putaran, maka jaraknya menjadi sekitar 3.15 km. Cukup berat untuk ukuran seorang lansia atau yang memiliki penyakit tertentu. Tak heran, ada yang harus menggunakan jasa kursi roda di lokasi untuk melakukan dua ibadah penting tersebut.

Bagi sebagian jemaah, menggunakan kursi roda bisa jadi juga memberatkan dari sisi finansial dan kenikmatan beribadah. Tak sedikit, mereka yang sudah renta, berusaha menyelesaikan prosesi ibadah tawaf dan sa'i walau harus berjalan perlahan, ditambah sesekali beristirahat dan minum.
Jamaah usia lanjut pantang menyerah menyelesaikan ibadah umrah. (Foto: Rachmadin Ismail/detikcom)



Seperti terlihat di rombongan jemaah Dompu tadi. Walau lelah belum tidur, mereka tetap bersemangat melakukan tawaf dan sa'i. Sesekali, mereka sempat duduk beristirahat selonjoran di arena, namun setelah beberapa saat melanjutkan lagi.

"Tinggal dua putaran lagi, Mas," ucap seorang nenek.

Ada juga seorang pria tua yang kakinya cedera karena sakit diabetes. Dia tetap berusaha menyelesaikan sa'i walau kakinya dibalut perban. "Nggak perlu pakai kursi roda, saya bisa," ujarnya sambil berjalan tertatih.

Meski kelelahan, jamaah lanjut usia bertekad menyelesaikan tawaf dan sa'i dan menolak bantuan kursi roda maupun digendong petugas. (Foto: Rachmadin Ismail/detikcom)



Di sisi lain, ada juga seorang nenek yang mengaku sudah kelelahan. Matanya sudah berkunang-kunang. Dia akhirnya memilih istirahat sejenak. Perjalanan masih tersisa dua putaran lagi. Ditawari bantuan kursi roda, dia bergeming. Bahkan saat ada jemaah lain yang menawarkan bantuan untuk menggendong, nenek tadi juga menolak.

"Nggak mau digendong, saya mau istirahat dulu. Bisa jalan, dua putaran lagi," ucapnya.

Para jemaah yang melakukan umrah pagi tadi rata-rata mereka yang baru tiba di Jeddah, langsung melanjutkan ke Makkah. Sebagian ada yang belum beristirahat cukup atau tidur. Opsi melakukan tawaf dan sa'i di malam hari adalah pilihan cukup rasional, mengingat pada siang hari cuaca begitu terik.

Jamaah yang melakukan ibadah umrah ini rata-rata baru tiba dari Jeddah ke Makkah. (Foto: Rachmadin Ismail/detikcom)



Jemaah Indonesia cukup mendominasi arena tawaf dan sa'i belakangan ini. Dengan atribut khas masing-masing daerah dan suara yang lantang, mereka menggetarkan Masjidil Haram. Total dari data Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Minggu (4/9/2016), tercatat ada 374 kloter jemaah Indonesia tiba di Saudi. Jumlah jemaah yang datang ada 150.721 orang ditambah petugas kloter 1.864 orang, dengan demikian total yang tiba 152.585 orang.

Hari ini, seluruh sisa jemaah Indonesia akan tiba di Makkah. Jumlah totalnya adalah 155.200 orang.






barisan merah putih di arena sai - Spherical Image - RICOH THETA
(mad/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads