Tak Terkait Aliran Dana, ini Konteks 3 Nama Aparat Disebut Freddy Budiman

Tak Terkait Aliran Dana, ini Konteks 3 Nama Aparat Disebut Freddy Budiman

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 05 Sep 2016 14:30 WIB
Foto: Kapolri di DPR/ Tiara detikcom
Jakarta - Gembong narkoba yang dieksekusi mati, Freddy Budiman menyebut 3 nama aparat dalam video testimoninya. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan 3 aparat itu disebut bukan terkait aliran dana namun soal hal lain.

"Dari video disampaikan, Freddy tidak pernah menyebut aliran dana ke anggota Polri, apalagi Rp 90 miliar. Dia menceritakan bagaimana dia mulai berubah. Dulu preman dan pelaku narkotik. Lalu cerita dia punya jaringan sampai berubah di lapas," kata Tito.

Hal itu disampaikan dalam rapat kerja Kapolri dengan Komisi III di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2016). Tito menjelaskan sejumlah isu aktual yang ditangani Polri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia cerita di lapas tahu ada kegiatan pembuatan narkotik dan dia menyebut dua nama anggota Polri. Satu pati (perwira tinggi), satu pamen (perwira menengah). Menurut dia, dua orang ini tahu kegiatan ini," jelasnya.

Namun, 'tahu' yang disebutkan Freddy tidak jelas. "Apakah tahu dapat setoran atau tahu karena ditangkap," imbuhnya.

Dua perwira Polri itu lalu sudah diperiksa. Dari keterangan, keduanya merupakan anggota tim yang menangkap Freddy Budiman.

"Menangkap tiga kali. Dua kali di Cipinang dan sekali di Nusakambangan setelah yang bersangkutan divonis mati. Ya kami berpendapat, dua orang ini tahu dari orang lain karena penyelidikan lalu (Freddy) ditangkap," papar Tito.

Ada satu nama polisi lagi yang disebut oleh Freddy Budiman. Menutut Tito, polisi tersebut disebut karena kebijakannya.

"Ada satu lagi, bukan masalah jaringan narkoba atau uang. Tapi kebijakan membuat lapas yang ada buayanya. Freddy mengatakan lebih baik Nusakambangan diperketat," ucap mantan Kepala BNPT ini.

"Tidak ada hubungannya dengan aliran dana," tegas Tito.

Tim pencari fakta gabungan terkait Freddy Budiman hingga saat ini masih bekerja dan belum melihat adanya aliran dana. Jenderal Tito tegas, bila ada yang ditemukan terlibat maka akan dihukum tegas.

"Kita tidak akan bela kalau ada anggota yang salah apalagi terlibat jaringan narkoba," ujar Tito. (imk/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads