"Tidak etis kalau sekarang sudah bicara Pilpres 2019," kata Sekretaris Fraksi Hanura, Dadang Rusdiana kepada wartawan, Senin (7/9/2016).
Dadang mengatakan bahwa lebih baik sekarang partai pendukung mengutamakan pencapaian kinerja. Bila kerja sudah baik, rakyat tak akan ragu untuk kembali memilih Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, ada janji-janji politik yang harus ditepati ke rakyat. Hanura memilih tidak ikut-ikutan memikirkan Pilpres 2019 dulu.
"Ya kalau kita sebagai partai pendukung lebih baik konsentrasi untuk memenuhi target-target pencapaian sebagaimana RPJMN menetapkan," ucap Dadang.
Sebelumnya diberitakan, usulan ini muncul di tengah Rakornis Golkar di Hotel Peninsula, Jakarta pada Sabtu (3/9/2016). Ketua Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Jambi, Gusrizal mengusulkan agar Golkar mulai melisting Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Jokowi.
"Bisa Sri Mulyani, Bu Khofifah Indar Parawansa, atau Sri Sultan Hamengku Buwono X," ujarnya.
Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia I (Jawa-Sumatera) Nusron Wahid menyatakan bahwa hal itu baru sekadar wacana. Dia menyerahkan keputusan ke Jokowi.
"Boleh boleh saja. Tetapi itu menurut saya masih terlalu jauh," ujarnya.
(imk/tor)