"Agar tidak terjadi pembelokan sejarah," kata Djarot kepada detikcom, Minggu (4/9/2016).
Ketua DPP PDIP ini kemudian tak mengucapkan kalimat lain, namun menunjukkan secarik surat dari pihak TNI. Isi surat itu perihal penegasan bahwa Ilyas Karim tak terlibat dalam pengibaran Sang Saka Merah Putih pada 17 Agustus 1945.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pengecekan dokumen tersebut di atas tidak ditemukan nama saudara Ilyas Karim yang mengaku dirinya sebagai pengibar bendera pertama kali, pengibar bendera saat Proklamasi 17 Agustus 1945 di Pengangsaaan Timur No 56 Jakarta adalah Chunandcho Latif Hendraningrat dan Suhud Martokusumo," demikian kata Brigjen TNI Marsono dalam surat itu.
(Baca juga: Keluarga Pengerek Bendera Saat Proklamasi: Ilyas Karim Tak Terlibat Pengibaran)
Kesimpulan itu didapat pihak TNI berdasarkan pengecekan dokumen literer dan foto-foto di Bagbindokjarah Subdisbindoklistaka dan Perpustakaan Pusat Angkatan Darat Disjarahad. Dokumen yang dimaksud adalah:
a. Buku Cuplikan Sejarah Perjuangan TNI Angkatan Darat halaman 35 terbitan Disjarahad Tahun 1972
b. Album Perjuangan TNI Angkatan Darat Periode 1945-1950 halaman 12 terbitan Disjarahad Tahun 1977
c. 50 Tahun ABRI hal 26 terbitan Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI tahun 1995
d. Buku Peristiwa-peristiwa di Sekitar Proklamasi 17-8-1945 tulisan Muhammad Ridwan Indra dan Sophian Martabaya
e. Wawancara Latief Hendraningrat (pelaku sejarah) dengan Majalah Tempo terbit tanggal 16 Agustus 1975 halaman 11 sampai dengan 15 tentang hari-hari sekitar Proklamasi.
![]() |
(dnu/bpn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini