Hal tersebut disampaikan oleh Wadir Krimsus Polda Jabar AKBP Diki Budiman. Pihaknya akan terus berupaya untuk lebih mengintensifkan terus patroli cyber. Hal ini juga untuk membantu Mabes Polri dalam kasus prostitusi online gay tersebut.
"Kami (Dirkrimsus) akan terus melakukan patroli cyber, supaya bisa menelusuri adanya korban-korban lainnya dalam kasusu prostitusi online khususnya yang gay. Kalau pun kita temukan nanti akan kita usut hingga tuntas," ucap Diki saat ditemui wartawan di Mapolda Jabar, Minggu (4/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para orang tua harus lebih mengawasi dan memperhatikan putra dan putrinya, terutama dalam penggunaan media sosial. Ada perhatian khusus yang diberikan orang tua kepada anaknya," imbuhnya.
Hal ini dilakukan agar para anak-anak tidak terjebak dan terpengaruh terhadap ajakan orang yang tidak dikenal untuk bergabung dalam dunia prostitusi online.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri untuk menelusuri korban lainnya yang ada di wilayah Jabar. Bareskrim menyebut korban anak untuk kalangan gay ini mayoritas dari wilayah Jabar.
"Kita akan telusuri kemungkinan jika adanya korban lain terkait ini (Prostitusi gay), di kota lainnya selain dari Bogor," kata dia seraya menambahkan.
Menurutny, pihak Polda Jabar sendiri telah melakukan penyelidikan secara terpisah, untuk menelusuri korban lainnya.
"Kita melakukan penyelidikan terpisah. Karena diduga korban prostitusi online gay ini berasal dari beberapa wilayah di Jabar," kata dia. (rvk/rvk)











































