Pada hari Jumat (2/9/2016), ada seorang jemaah berusia tua berjalan sendirian di jalanan Makkah masih memakai pakaian ihram dan tanpa alas kaki. Wajahnya sudah kelelahan, namun dia terus berjalan. Saat didekati, jemaah tersebut langsung berlari. Dia bahkan nyaris membahayakan dirinya saat masuk ke sebuah lahan kosong yang penuh duri dan pecahan kaca.
Akhirnya, jemaah tersebut diselamatkan oleh petugas sektor. Dia dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah untuk mendapatkan perawatan dokter kejiwaan yang memang sudah disiagakan di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Penanggung jawab medis KKHI dr Ika Nurfarida menerangkan, saat ini pihaknya sudah menangani puluhan jemaah yang mengalami gangguan emosi dan perilaku. Sebagian ada yang konsultasi saja, sisanya dirawat inap karena membahayakan diri sendiri dan orang lain atau butuh perawatan khusus.
"Data total jemaah dengan gangguan emosi dan perilaku yang pernah dirawat di KKHI Makkah sebanyak 32 orang," kata dr Ika saat dikonfirmasi, Sabtu (3/9/2016).
"Sedangkan yang di sektor dan kloter lebih dari 40 orang yang sudah dikonsulkan ke psikiater dan sudah mendapatkan penanganan," sambungnya.
dr Isa M Noor, humas dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah sebelumnya menyebut ada beberapa faktor jemaah bisa terganggu emosi dan perilakunya selama berhaji. Salah satunya adalah penyesuaian di tempat baru. Banyak jemaah, terutama yang berusia lanjut, baru mendapat pengalaman pertama ke luar negeri, naik pesawat terbang, bahkan mungkin ke luar daerah.
Selain itu, tak sedikit juga jemaah yang shock dengan persoalan bahasa dan komunikasi, sampai kurangnya rasa percaya diri. Bahkan juga ada yang tak bisa menakar emosinya saat terpisah dari pendamping, fisik yang kelelahan, sampai cuaca yang terlalu panas.
![]() |
dr Melzan, kepala seksi kesehatan Daker Makkah memberikan tips bagi para jemaah agar terhindar dari gangguan emosi dan perilaku. Salah satunya dengan cara meningkatkan kepasrahan kepada Allah SWT saat berhubungan dengan lingkungan baru. Dengan ibadah, emosi akan cenderung stabil dan tidak terlalu kaget menghadapi situasi baru.
Bila ada jemaah yang sudah mulai membahayakan diri dan orang lain perilaku emosinya, maka dokter akan menyarankan agar jemaah dibawa ke KKHI untuk ditangani oleh psikiater yang sudah disiapkan. Di KKHI Makkah, ada ruang khusus untuk penanganan emosi dan perilaku.
(mad/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini