Salut ke Kelompok ini, Ciptakan Aplikasi Gratis Jembatani Difabel Cari Kerja

Salut ke Kelompok ini, Ciptakan Aplikasi Gratis Jembatani Difabel Cari Kerja

Sukma Indah Permana - detikNews
Sabtu, 03 Sep 2016 18:52 WIB
Salut ke Kelompok ini, Ciptakan Aplikasi Gratis Jembatani Difabel Cari Kerja
Foto: Sukma Indah P/detikcom
Yogyakarta - Memperoleh pekerjaan bagi para difabel di tengah stigma minor yang melekat bukanlah hal yang mudah. Menjawab persoalan itu, jaringan sosial bernama Kerjabilitas hadir menjembatani jarak antara para difabel pencari kerja dengan penyedia kerja.

Jaringan sosial Kerjabilitas berawal dari menangnya ide Rubby ini di sebuah kejuaraan bertajuk Cipta Media Seluler pada 2014 lalu. Setelah idenya merebut hati juri, Rubby mendapatkan dana dan berkesempatan merealisasikan idenya dalam bentuk aplikasi berbasis web.

Sebagai jembatan antara difabel dengan penyedia kerja, Kerjabilitas berusaha memenuhi kebutuhan informasi kedua pihak. Di awal pendiriannya, Rubby melakukan riset terhadap 100 difabel untuk mengetahui kebutuhan mereka. Terutama untuk menentukan fitur-fitur programnya kelak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prosesnya pengguna harus daftar dulu, masukkan nama, alamat email, data dasar seperti jenis disabilitas. (data jenis disabilitas) Yang membedakan dengan yang lain," jelas Direktur Lembaga Saujana sekaligus CEO Kerjabilitas Rubby Emir.

Foto: Sukma IP/detikcom

Hal ini disampaikan Rubby di kantornya di Jalan Sidikan Gang Wijaya Kusuma 82 A, Sorosutan, Yogyakarta, Jumat (2/9/2016). Lembaga Saujana inilah yang menggarap Kerjabilitas dengan tim yang berisi 14 orang di dalamnya.

Setelah pengguna memasukkan data dasar, dia akan memperoleh email notifikasi aktivasi. Ketika akun telah diaktifkan, pengguna bisa melengkapi data lebih lanjut seperti pendidikan, ketrampilan, dan pengalaman kerja. Di bagian ini pengguna juga memasukkan jenis pekerjaan apa yang paling diminati.

"Ini sebagai kualifikasi dasar. Bisa dianggap sebagai resume mereka untuk cari kerja," imbuhnya.

Jenis pekerjaan yang paling dimintai hingga saat ini adalah bidang administrasi. Sejak diluncurkan pada 15 Maret 2015 lalu, platform ini sudah memiliki 4.000 pengguna. Semua prosesnya tak dipungut biaya.

Pria kelahiran Bandung 20 November 1979 mengaku tak ada kesulitan untuk mengetahui kebutuhan difabel. Namun kesulitan lebih banyak ditemui saat berhadapan dengan penyedia kerja.

Rubby mengungkapkan sangat sedikit penyedia pekerjaan yang menyadari isu disabilitas dan memiliki motivasi untuk mempekerjakan difabel.

Dari 500 penyedia lapangan kerja yang telah bergabung di Kerjabilitas, tak lebih dari 10 persen di antaranya yang mengerti isu disabilitas dan memiliki motivasi untuk menerima para difabel di ruang kerjanya. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Rubby dan teman-temannya.

Di masa-masa awal, Kerjabilitas menggali data lowongan pekerjaan yang ada di International Labour Organization (ILO) yang telah memiliki Global Business and Disability Network.

"Kita gali dari mereka, sudah ada listnya meski tidak banyak jumlah perusahaannya," kata Rubby.

Selain itu, pihak Kerjabilitas bekerja 'jemput bola' menghubungi satu per satu penyedia kerja yang memungkinkan bisa menerima tenaga kerja difabel.

"(Sulit meyakinkan perusahaan) Lebih karena stigma sih. Mereka nggak tahu bahwa sebetulnya mereka (difabel) bisa kerja. Selalu yang ditanyakan (perusahaan), 'Memangnya bisa kerja?'," kisahnya.

Foto: Sukma IP/detikcom

Dari total 500 penyedia pekerjaan yang sudah bergabung dengan Kerjabilitas, sebagian besar adalah BUMN, BUMD dan perbankan. Rubby menjelaskan, kondisi ini dipengaruhi oleh disahkannya UU No 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas. Di dalamnya mengatur soal kewajiban BUMN dn BUMD menyediakan 2 persen kuota pekerjanya untuk penyandang disabilitas, sedangkan untuk perusahaan swasta sebesar 1 persen.

Meski begitu, Kerjabilitas tetap melakukan verifikasi terhadap penyedia kerja yang akan bergabung.

"Kita pastikan ada kantornya atau tidak, misalnya," tutur Rubby. (sip/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads