Anggota Komisi III DPR Arsul Sani memberi saran, agar Kapolri menjawab keraguan masyarakat. (Baca juga: Ramai Beredar: Foto Perwira Polri Kongkow Bareng Bos Perusahaan Sawit di Riau)
"Harus bersih-bersih total, karena dugaan seperti ini sebenarnya sudah dipercaya masyarakat sebagai hal yang benar-benar terjadi," jelas Asrul, Jumat (2/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komisi III telah membentuk Panja Karhutla yang antara lain akan menyelidiki dugaan-dugaan hubungan tidak wajar antara penegak hukum dengan para pengusaha atau pemilik perusahaan perkebunan. Nah, karenanya kami berharap masyarakat dan teman-teman LSM dapat menyampaikan detilnya kepada Komisi III," tutur Asrul.
Asrul menjelaskan, selama ini yang dia dengar malahan perwira polisi yang tak mau kompromi atau menemui pengusaha yang berkasus malah dimutasi.
"Beberapa tahun malah kebalikannya, ada Kapolda yang tidak mau kompromi tapi justru dia dimutasi," sambung Asrul.
Asrul mengingatkan, jangan sampai perwira kepolisian mendapat ketidakpercayaan masyarakat. Dan tak hanya itu saja, negara lain juga bisa mengincarnya.
"Jangan sampai penegak hukum Singapura menemukan data atau alat bukti lebih dulu. Ingat Singapura telah mengesahkan Transboundary Haze Pollution Act yang bisa memidanakan para penyebab Karhutla di Indonesia, bisa diadili di sana dan juga dituntut ganti rugi," tutup Asrul.
(ear/dra)