Musala di Rawajati Tak Dibongkar, Wali Kota Jaksel: Bisa Saja Diperbagus

Jakarta - Seluruh permukiman warga di RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, yang berdiri di atas jalur hijau dibongkar Satpol PP, Kamis (1/9). Hanya sebuah musala yang tak ikut dibongkar.

Saat itu Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi beralasan, dirinya tak mau dianggap kafir jika serta-merta merobohkan musala itu. Namun yang pasti musala itu juga melanggar aturan karena berdiri di atas jalur hijau.

Tri menyatakan, pihaknya akan melakukan musyawarah lebih dahulu soal musala itu dengan masyarakat sekitar. Jika memang dibutuhkan, bisa saja musala itu tak akan dirobohkan.

"Nanti kita lihat saja. Akan dimusyawarahkan. Nanti dilihat saja, kalau nantinya apa dibongkar atau kalau bisa diperbagus kenapa tidak, bisa saja begitu," kata Tri saat berbincang dengan detikcom lewat telepon, Kamis (1/9/2016) malam.

Namun menurut Tri, di dekat lokasi sudah ada masjid besar. Jika memang dirasa sudah cukup, musala itu akan tetap dirobohkan. Karena seperti dikatakannya sebelumnya, musala itu berdiri di atas lahan hijau.

Jika saja nantinya musala itu dirobohkan, Tri berharap masyarakat mengerti. Jangan ada yang mengait-ngaitkan dengan urusan SARA, atau misalnya mengatai dirinya kafir dan lain-lain. Penertiban di Rawajati ditegaskannya untuk menegakkan aturan dan menata kawasan lebih baik lagi.

Menurut Tri, ada sekitar 60 kepala keluarga (KK) di Rawajati yang rumahnya ditertibkan. Para warga ini telah ditawari pindah ke Rusun Marunda, Jakarta Utara. Warga yang pedagang juga akan diberi lahan di wilayah PD Pasar Jaya, seperti di Pasar Tebet.

Ditambahkan Tri, pagi ini Satpol PP akan kembali datang ke Rawajati untuk membersihkan puing-puing bekas penertiban pada Kamis (1/9) kemarin. (hri/dra)