"Dengan adanya tap out ketahuan rumah di mana dan kantor di mana. Jadi saya bisa tahu persis customize orang per orang data ini berapa banyak orang yang menuju Pondok Kelapa turun di Monas. Berapa yang dari Kp Rambutan turun di mana. Jadi begitu," tegas Direktur Operasional TransJakarta Daud Joseph di Polda Metro, Kamis (1/9/2016).
Dia menjelaskan, nantinya bisa ketahuan data dan berapa banyak yang dibutuhkan untuk bus dari mana ke mana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daud juga mengungkapkan, selama 8 bulan ini sudah lima operator disetop karena busnya dianggap kurang layak.
"Ini adalah bus yang zaman dulu lantainya bolong, atap bocor dan lain-lain. Ini sudah berhenti kontraknya. Sekarang dari 1.000 unit saya yakin nggak lebih dari 50 unit yang bersisa kaya gitu. Kita tidak bisa semena mena memutus kontrak hanya karena kondisi busnya kayak gitu," tegas dia.
"Tapi saya pastikan bus yang beroperasi itu masih di atas standar. Dengan datangnya bus baru menjadi alasan buat kita nggak lagi memperpanjang mereka. Karena yang bagus sudah dateng. Sampai akhir tahun 2.400 bus sudah termasuk seribu yang sekarang. Total dibutuhkan 3.000 bus untuk Transjakarta. Baru semua," tegas dia. (mei/dra)