"Pak Wapres memberikan kepercayaan kepada saya menjadi Tim Ahli Wapres. Mungkin Pak Wapres tidak ingin ada profesor yang berhenti berkontribusi bagi pemerintahan, yang ada di dalam negeri dimanfaatkan, yang masih di luar negeri, mudah-mudahan bersedia bergabung," ujar Yuddy saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (1/9/2016)
Kepercayaan dari JK ini disambut positif oleh Yuddy. Dia menyebut posisinya sebagai Guru Besar Bidang Pembangunan Ekonomi Industri & Kebijakan Publik Universitas Nasional, tidak akan mengganggu pekerjaannya di Kantor Wapres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga pengetahuan saya sebagai guru besar bidang ilmu politik dan pengalaman saya menjadi Menteri Kabinet Kerja selama 21 bulan bermanfaat untuk tugas," imbuh Yuddy.
Sementara itu, Sekretaris Wapres Mohamad Oemar mengatakan SK pengangkatan Yuddy menjadi anggota Tim Ahli Wapres pada pekan lalu. Oemar menyebut tidak ada pembidangan khusus pada posisi yang diemban Yuddy.
"SK-nya per-25 Agustus," sebut Oemar dikonfirmasi terpisah.
Sedangkan Ketua Tim Ahli Wapres, Sofjan Wanandi sebelumnya menyebut Yuddy hanya bertugas sementara sebagai staf ahli JK.
"Sementara saja hanya 2-3 bulan saja di sini. Mau belajar soal luar negeri, jadi kan dia sebenarnya di sini hanya untuk mengetahui hal-hal yang terkait luar negeri dan hal-hal yang diperlukan untuk menjadi duta besar," ujar Sofjan kepada wartawan. (fdn/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini