.webp)
"Bagi kami bukan keterburu-buruan, tapi persiapan Golkar karena pemilu 2019 berbeda dengan pemilu sebelumnya. Dulu legislatif lebih dulu, sekarang berbarengan dengan Pilres. Itu sangat mendasar," ucap ketua DPP Golkar Zainuddin Amali di gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Menurut Zainuddin, dengan Pileg dan Pilpres serentak pada 2019, maka capres harus sejak dini ditentukan. Golkar menolak disebut dukungannya itu akan mengganggu kinerja Jokowi saat ini, justru untuk mensukseskan pemerintahan.
"Kami melihat bahwa kita ini selalu di ujung-ujung diributkan gaduh soal pencalonan, akhirnya konsentrasi kita untuk mengawal program pemerintah terpinggirkan. Kalau dari awal sudah tahu ke mana arah kita, kita tinggal kita jaga. Maka kita nggak boleh membiarkan pemerintah tidak sukses, harus sukses," paparnya.
Zainuddin menegaskan bahwa sosialisasi capres Jokowi sudah mulai dilakukan tidak hanya di DPP, tapi di seluruh daerah. Hal itu sebagai bentuk komitmen deklarasi pada Munaslub yang dihadiri oleh Presiden Jokowi dan 34 pengurus Golkar provinsi.
"Jadi tidak ada yang salah dengan itu, karena secara resmi partai sudah declare dan diserahkan ke beliau (Jokowi) dari 34 DPD. Nah kami harus mengamankan keputusan itu," kata anggota komisi I DPR itu.
"Kita nggak ada urusan dengan kursi kabinet, tapi program Jokowi-JK dalam track yang benar," tegasnya. (bal/erd)
