Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, penambahan kapasitas tersebut karena selama ini banyak pasien dirujuk ke rumah sakit di dalam dan luar Kabupaten Purwakarta yang ditolak karena alasan penuh.
"Padahal mereka adalah pasien yang didanai oleh pemerintah (Purwakarta) bukan BPJS. Tapi tetap saja dapat kesulitan, dan alasannya selalu penuh," jelas Dedi, Kamis (1/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara itu Dirut RSUD Bayu Asih, Agung Darwis menuturkan, nantinya ada beberapa gedung yang mengalami revitalisasi. Selain itu di bagian belakang akan dibangun gedung baru yang mampu menampung lebih banyak pasien.
Selain itu nantinya terdapat beberapa poli yang akan memiliki ruang khusus perawatan. "Seperti layanan khusus kejiwaan. Sekarang masih poli, tapi nanti bisa rawat juga," katanya.
Seperti sejak Dedi menjabat periode pertama tahun 2008 silam, masyarakat Kabupaten Purwakarta telah menikmati layanan kesehatan gratis melalui program Jaminan Kesehatan Purwakarta Istimewa (Jampis). Melalui layanan tersebut masyarakat bisa berobat di rumah sakit pemerintah mau pun swasta di Kabupaten Purwakarta, dan juga 11 rumah sakit rujukan seperti RS Hasan Sadikin (Bandung), RS Ginjal Ny Habibie (Bandung), RS Mata Cicendo (Bandung), RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), dan RS Jantung Harapan Kita (Jakarta).
Tidak hanya itu Dedi tidak membatasi penggunaan ruangan kelas yang digunakan oleh pasien. Meski sebagai rujukan pasien akan ditempatkan di ruang kelas tiga, namun jika penuh maka pasien akan mendapat pelayanan di kelas dua, kelas satu, bahkan VIP tergantung seberapa mendesaknya kondisi di lapangan.
"Saya tidak mau sampai ada masyarakat Purwakarta yang meninggal di ambulans karena tidak dapat ruang perawatan di rumah sakit," pungkas Dedi. (trw/trw)