Diadukan Eks Karyawan ke Komnas HAM, PT TransJ: Kami Tak Pernah PHK Massal

Diadukan Eks Karyawan ke Komnas HAM, PT TransJ: Kami Tak Pernah PHK Massal

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Kamis, 01 Sep 2016 13:12 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Para eks pekerja PT Transportasi Jakarta mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Mereka mengadu soal PHK massal yang dialami ratusan pekerja TransJ. Namun Direktur Utama PT TransJ Budi Kaliwono membantah pihaknya pernah melakukan PHK massal.

"Kita enggak pernah ada PHK massal," kata Budi saat berbincang, Kamis (1/9/2016). (Baca juga: Pak Ahok, Eks Karyawan TransJ Mengadu ke Komnas HAM)

Menurut para pengadu, ratusan orang kena PHK sejak 1 Juli 2016. Namun Budi menyatakan pihaknya tak mengenal istilah PHK, yang ada adalah kontrak tak diperpanjang. Bermacam latar belakang seorang pekerja tak diperpanjang kontraknya, antara lain karena performa kerja tak sesuai harapan, mendapat penilaian kurang baik, kontrak habis, hingga berbuat tindakan indisipliner. Ditambah lagi, arus keluar-masuk tenaga kerja di perusahaan BUMD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini disebutnya cukup tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena memang 1 Juli itu karyawan kontrak habis kontrak. Enggak ada PHK, cuma kontrak tak dilanjutkan," ujar Budi.

Dia menyatakan justru TransJ membutuhkan banyak tenaga kerja seiring penambahan jumlah armada. Awal tahun ini, ada 600 unit bus yang ditambahkan. Maka secara logika, justru TransJ cenderung mempertahankan tenaga yang sudah ada atau menambah tenaga baru.

"Bagaimana mungkin saya pecati orang kalau saya butuh orang?" ujar Budi.

Namun Budi sendiri belum tahu menahu siapa-siapa saja yang mengadu ke Komnas HAM pada Rabu (31/8) kemarin itu. Di antara mereka bahkan muncul pengakuan ada pekerja yang 10 tahun tak diangkat menjadi karyawan tetap, tapi malah dipecat.

"Kita akan pelajari terus dan ikuti aturan Perundang-undangan. Dan yang kami tuntut dari karyawan adalah bisa berkontribusi sebaik-baiknya. Kalau dengan alasan bertahun-tahun tapi bekerja seenaknya, ya bagaimana?" ujarnya.

(bag/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads