Menelisik Cara Germo Rekrut Remaja Laki Jadi Pelaku Prostitusi untuk Gay di Puncak

Menelisik Cara Germo Rekrut Remaja Laki Jadi Pelaku Prostitusi untuk Gay di Puncak

Idham Kholid - detikNews
Kamis, 01 Sep 2016 10:22 WIB
Foto: Ilustrator Andhika Akbarayansyah
Jakarta - Sudah setahun AR (41) menjalankan bisnis haramnya. Dia menjajakan remaja pria usia 13-17 tahun ke kalangan gay. Pelanggannya tak hanya dari Indonesia bahkan ada yang dari luar negeri seperti Singapura.

Tarif pelanggan dari Indonesia dan luar negeri tentu berbeda. Untuk yang dari Indonesia dipatok Rp 1,2 juta, sedangkan dari luar negeri Rp 10 juta.

AR sendiri memiliki 99 anak buah yang bisa dia calling dengan cepat bila ada pelanggan. Anak-anak ini dari kawasan Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang diperoleh, AR mendapatkan anak-anak itu dari sebuah komunitas. Jadi, ada sebuah komunitas yang bermodus memanfaatkan penyuluhan HIV/AIDS. Komunitas abal-abal ini yang dimasuki AR dan dimanfaatkan jadi tempat merekrut anak-anak untuk prostitusi gay.

Nah, di komunitas ini remaja-remaja bergabung kemudian karena faktor dipengaruhi teman, jadilah mereka mau bergabung dengan AR. Uang yang didapatkan anak-anak ini padahal hanya Rp 150 ribu untuk sekali kencan.

"Orangtua mereka tidak tahu apa yang dilakukan anaknya," jelas seorang petugas yang tak mau disebut namanya, Kamis (1/9/2016).

Merisaukan sepak terjang AR ini, yang juga penyuka sesama jenis. Lewat modus komunitas dia merekrut dan 'memasarkan'. AR sudah meringkuk di dalam penjara. Tapi, menurut Dir Tipid Eksus Brigjen Agung Setya, Rabu (31/8), AR hanya satu kelompok saja. Masih ada kelompok lainnya yang belum terungkap.

"AR sebagai germo tidak sendiri, ada yang lain, mereka bekerja saling mengisi," tegas Brigjen Agung. (idh/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads