Detikcom bersama tim Media Center Haji (MCH) menengok kerja tiga perusahaan katering, Rabu (31/8/2016). Bertindak sebagai pemeriksa adalah tim dari katering yang dipimpin oleh Sri Irham Lubis, Kabid Katering Elmiyati Masyhuri dan kepala seksi Evy Nuryana Rifai dan beberapa anggota pengawas dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Perusahaan yang didatangi adalah Nabta, Hanan Catering, Raghaib. Masing-masing mendapat jatah produksi untuk jemaah maksimal 5.000, 5.000 dan 7.000 porsi.
Di dapur Nabta, sekitar pukul 11.30 Waktu Saudi, tim katering baru saja menyelesaikan pengiriman untuk konsumsi pagi. Selanjutnya, mereka sedang bersiap untuk memasak makan malam yang akan didistribusikan sore hari. Terlihat potongan ayam yang sudah digoreng dan sedang dipersiapkan untuk dibuat teriyaki. Tim sempat mencicipi ayam tersebut. Untuk menu makan malam yang disiapkan adalah tongseng sapi, ayam teriyaki, dan acar kuning mentimun dan wortel.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Terakhir, tim berkunjung ke dapur Raghaib. Dapur ini sudah hampir menyelesaikan proses masak untuk jemaah Indonesia, sebab memang mulai mendekati waktu distribusi. Terlihat beberapa makanan sudah matang dan siap dimasukkan ke dalam kemasan untuk jemaah.
![]() |
Sri Ilham Lubis selaku penanggung jawab katering menilai, tiga perusahaan ini sudah bekerja sesuai standar. Dia meminta agar kinerja ini dipertahankan supaya ke depan bisa dikontrak kembali dan jemaah puas terlayani.
"Alhamdulillah dapur dapur ini sudah menyiapkan makanan untuk jemaah yang sesuai standar yang kita tentukan. Mulai dari prosesnya memasak, sampai dengan packingannya sudah kita saksikan. Bahan baku makanan yang dibuat sudah sesuai standar," paparnya usai peninjauan.
"Terutama untuk cita rasa itu tadi sudah kita coba juga Alhamdulillah cita rasa Indonesia, karena kita syaratkan bumbu masak Indonesia dan juru masak Indonesia," sambungnya.
Terkait gramasi lauk pauk, panitia katering juga sudah membuat aturan yang tegas. Untuk nasi beratnya minimal harus 200 gram, sementara untuk dua lauk pauk adalah 190 gram. Standar itu harus dipatuhi semua perusahaan katering. Bila melanggar, maka akan diberi sanksi.
![]() |
"Setiap harinya kita ada tim pengawas dan tim surveilans yang mengecek apakah makanan ini sudah layak dikonsumsi jemaah kita dan bagaimana gramasinya. Kalau kurang, kita akan berikan teguran pada perusahaan kateringnya, dan dia harus menambah sesuai dengan gramasi yang telah kita tentukan," tegasnya.
Setiap hari, ada pengawas katering yang bekerja di setiap pemondokan. Sampel makanan juga sesekali diambil untuk diteliti bila ada kemungkinan masalah keamanan makanan dan gramasi. "Hasilnya itu yang tiap hari dilaporkan dan penyampaian pada perusahaan katering untuk segera memperbaiki layanannya," imbuhnya.
Berikut daftar perusahaan penyedia katering dan jumlah produksinya untuk jemaah:
01. AL HUSSAM 24.500 JAMAAH
02. AL AHMADI 10.500 JAMAAH
03. RUWAD MAKKAH 7.000 JAMAAH
04. RAGHAIB 7.000 JAMAAH
05. AL ZAD 6.000 JAMAAH
06. HUSAM MUA'LI 6.000 JAMAAH
07. AL HODHOD 6.000 JAMAAH
08. JAWHARAT ASIA 5.000 JAMAAH
09. BIN MARTA 5.000 JAMAAH
10. AL MUNIEF 5.000 JAMAAH
11. AL SALIMI 5.000 JAMAAH
12. REMAS 6.000 JAMAAH
13. AL TAMAYOZ 5.000 JAMAAH
14. FOOD TIGER 5.000 JAMAAH
15. SHALAL ASIA 5.000 JAMAAH
16. HANAN CATERING 5.000 JAMAAH
17. AL JOZOR 5.000 JAMAAH
18. AL JAWI 5.000 JAMAAH
19. DUYUF AL SHARQ 5.000 JAMAAH
20. HAINA 5.000 JAMAAH
21. NABTA 5.000 JAMAAH
22. TAMKIN AL GADRAH 5.000 JAMAAH
23. AS SYARQ (MIDDLE EAST) 5.000 JAMAAH (mad/dnu)