Jembatan ini dibangun untuk membantu akses transportasi ruas Jalan Parakan (Temanggung) - Batas (Wonosobo). Sebelumnya memang ada jembatan lama tapi kontur jalan yang berkelok tajam menjadi rawan akan bahaya.
Menteri PUPR Basuki mengatakan bahwa adanya Jembatan Sigandul dimaksudkan memperkecil kemungkinan kecelakaan dan untuk memperlancar program pembangunan. Menurutnya, bukan pemerintah pusat yang mendapat dampak keuntungan langsung melainkan untuk masyarakat di Temanggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki menolak jika dikatakan pembangunan infrastruktur ini untuk popularitasnya ataupun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Mengutip Ganjar, Basuki mengatakan pembangunan ini ditujukan kepada rakyat.
"Kerja sama kami (pemerintah pusat dan pemda), kami mendukung pembangunan untuk melayani masyarakat. Apa yang disampaikan Pak Ganjar, apa manfaat buat pemprov? Ndak ada. Karena manfaat ini untuk rakyat. Kita membangun untuk rakyat. Semoga bisa memperlancar lalu lintas, mengurangi kecelakaan," urainya.
Ia menambahkan kelancaran transportasi, baik orang maupun jasa akan meningkatkan kegiatan ekonomi. Ia berterima kasih kepada masyarakat yang tanahnya sudah dilepaskan untuk dibeli.
"Terima kasih kepada masyarakat yang memberikan tanahnya untuk dijadikan jembatan. Semoga menjadi amal jariyah yang tak akan putus pahalanya sepanjang jembatan ini digunakan," ucap Basuki.
Di tempat yang sama, Ganjar Pranowo juga mendoakan agar jembatan ini berguna seutuhnya. Sehingga membawa rezeki yang banyak bagi masyarakat.
"Proses yang dilalui sudah sangat panjang, dari proses ke DPR hingga akhirnya jembatan jadi. Kami dari provinsi mendoakan, dengan semakin baik infrastukturnya membawa rezeki yang banyak," kata Ganjar.
"Kaya jembatan ini, pas digetuk, muncrat airnya. Sekarang muncul air lagi yang jadi berkah. Moga jadi spirit baru dari kabupaten, provinsi dan pusat," tambahnya.
Struktur Jembatan Sigandul menggunakan teknik pelengkungan beton bertulang. Total bentang jembatan adalah 100 meter dengan lebar 14,2 meter. Jembatan ini memiliki Pondasi Bore Pile di 84 titik dengan diameter 80 centimeter dengan kedalaman 14 meter untuk abutment dan 18 meter untuk pilar.
Pembangunan Jembatan Sigandul dilaksanakan oleh PT Adhi Karya (Persero) setelah melalui proses lelang dengan nilai kontrak sebesar Rp 54,3 miliar dengan pembiayaan APBN murni dengan skema multi years kontrak. Pelaksanaan pembangunan dimulai dari tahun 2014 sampai 2016.
Dalam acara ini, kepada pemilik tanah yang menyerahkan tanahnya untuk pembangunan Jembatan Sigandul mendapatkan sertifikat yang diserahkan oleh Menteri PUPR. Ketiga orang itu ialah Boniyat, Sumari dan Tumpuk. Tumpuk mendapat ganti rugi sebesar 246 juta rupiah. Uang itu akan digunakannya untuk membeli tanah lagi untuk bertani.
Dalam peresmian ini, turut hadir anggota DPR RI Komisi V Fraksi PDIP Sudjadi dan Bupati Temanggung Bambang Sukarno. Setelah dilakukan pemotongan pita oleh Basuki, jembatan pun resmi dibuka. Sepeda motor, mobil dan truk pun melintas. (erd/erd)