Dalam aksinya mereka mengenakan kaos merah dan putih serta ikat kepala merah dan putih di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
![]() |
Pendemo juga membawa spanduk bertuliskan 'Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis Siap Membentengi NKRI dari Kerakusan Kapitalis' dan 'Menolak Revisi PP 52-53 tahun 2000 tentang Penyelenggara Telekomunikasi.' Selain itu mereka membawa banyak poster bertuliskan antara lain 'Pak Jokowi Dengarkan Kami', 'Cegah Imperialisme Lewat Regulasi', 'Operator yang Nggak Sanggup Cabut Izinnya', dan 'Mau Untung Modal Donk'.
Menurut orator aksi Wisnu Adi, penurunan tarif interkoneksi tidak menjamin penurunan tarif ke pelanggan. Hal itu hanya langkah mencari popularitas bagi pengguna jasa yang menguntungkan operator asing dan merugikan BUMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Wisnu Adi kini bersama 3 perwakilan pendemo lainnya masuk ke dalam DPR untuk mengawal rapat kerja anggota Komisi I DPR dengan Kominfo. Sedangkan pendemo lainnya makan dan mendengarkan lagu-lagi Iwan Fals.
Sementara lalu lintas di sekitar gedung DPR tidak macet selama ada pendemo. Pendemo hanya beraksi di halaman depan gedung DPR.
Namun pukul 11.35 WIB, pendemo berangsur membubarkan diri. Sebab rapat kerja DPR dengan Kominfo ditunda. Belum diketahui alasan penundaan rapat tersebut. (nwy/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini