detikcom bersama tim Media Center Haji (MCH) dan Satuan Operasi Armina yang dipimpin oleh Kolonel Jaetul Mukhlis mendatangi lokasi tragedi tersebut, Minggu (28/8/2016) malam. Di sana, kondisinya masih berantakan karena beberapa pekerja masih melakukan perbaikan. Ada yang sedang merapikan jalan, sebagian lagi memasang kamera CCTV dan membereskan tenda.
Begini Kondisi Jalur 204 Tempat Tragedi Mina Tahun Lalu/ Madin detikcom |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya baru ada tahun ini. Dulu pertemuan perempatan jalan dari 206 ke 204 menjadi pemicu kekacauan pergerakan jemaah di jalur tersebut. Bagaimana tidak, ketika jalur 204 sedang padat-padatnya, tiba-tiba dari arah jalur 206 masuk rombongan jemaah dalam jumlah banyak," papar Arsyad.
Menurut pria yang juga bertugas tahun lalu sebagai Kadaker Makkah, dengan ditutupnya akses tersebut, maka potensi pertemuan jemaah dari dua jalur berbeda tidak akan terjadi lagi. "Sehingga kejadian tabrakan tersebut bisa diantisipasi," imbuhnya.
Mendoakan Korban
Para petugas yang mendatangi lokasi tersebut juga sempat mengirim doa bagi para korban yang meninggal dunia di jalur 204. Doa dipimpin oleh wakaseksus Masjidil Haram Harun Al Rasyid bersama dengan kepala seksus Masjidil Haram Ali Nurokhim dan Arsyad Hidayat.
"Mari kita berdoa pada Allah SWT agar almarhum dan almarhumah jemaah tragedi tahun lalu mudah-mudahan dapat ridho dari Allah SWT dan menjadi haji yang mabrur," kata Harun diikuti pembacaan Al Fatihah.
Menurut data dari sejumlah negara yang warganya menjadi korban, sedikitnya 2.297 jemaah haji tewas dalam tragedi Mina 2015 yang disebut sebagai bencana haji terburuk di Saudi. Sedangkan otoritas Saudi sejauh ini baru merilis jumlah korban tewas 769 orang dan belum memberi perkembangan terbaru. Khusus jemaah haji Indonesia, jumlahnya mencapai 129 orang.
Mendoakan korban/ Madin detikcom |












































Begini Kondisi Jalur 204 Tempat Tragedi Mina Tahun Lalu/ Madin detikcom
Mendoakan korban/ Madin detikcom