Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) terbelah jadi dua setelah ketua umum sebelumnya, Sutiyoso, ditunjuk Presiden Jokowi jadi kepala BIN. Setelah itu ditunjuklah mantan Bupati Kutai Timur Isran Noor menjadi pejabat sementara Ketum PKPI yang kemudian menggelar kongres dan terpilih jadi ketua umum definitif.
Terpilihnya Isran Noor jadi Ketum PKPI membuka kisah perpecahan di PKPI. Lantaran arus bawah dan sesepuh PKPI tak happy, Isran Noor kemudian dilengserkan dari kursi Ketua Umum PKPI. Muncullah nama Mayjen (Purn) Haris Sudarno yang menjadi pejabat sementara Ketum PKPI, yang kemudian menggelar rapimnas dan diakhiri Kongres di Hotel Grand Cempaka Jakarta pada Agustus lalu dengan terpilihnya Haris Sudarno jadi ketum PKPI secara aklamasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendropriyono pun lantas menegaskan dirinya adalah Ketua Umum PKPI yang sah. Pun demikian dengan Haris Sudarno yang bahkan telah menyerahkan daftar kepengurusan PKPI ke Kemenkum HAM. Namun hingga kini SK Kemenkum HAM belum jelas akan jatuh kepada kepengurusan PKPI yang mana.
Melihat perpecahan PKPI, eks Ketum Sutiyoso yang kini menjabat Kepala BIN tak berpihak ke salah satu kubu. Bang Yos pun mengimbau agar kedua kubu lekas bersatu.
"Saya ingin dua kubu itu bersatu lagi," kata Bang Yos dalam pesan singkat kepada detikcom, Senin (29/8/2016).
Namun agaknya keduanya sulit bersatu karena berpegangan pada prinsip mereka masing-masing. Jika kedua kubu tak mau bersatu maka PKPI yang selama ini sering disindir sebagai partai kecil atau 'partai guram', bakal semakin kecil lagi.
"Ini partai kecil yang semakin membonsai dirinya sendiri jadi partai yang benar-benar 'guram'. Apakah remuk, hancur atau apalah istilah yang cocok," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada wartawan, Senin (29/8/2016).
Hendri awalnya menduga Sutiyoso berada di balik Hendropriyono. "Jadi ini perang jenderal. Ternyata Sutiyoso ini ditelikung, dikebiri secara politik. Jadi inilah manuver Hendropriyono mungkin dia ingin punya parpol untuk kepentingan Pilpres mendatang. Apalagi kompatriotnya seperti Surya Paloh, Wiranto, Luhut Pandjaitan, juga sudah punya parpol. Ternyata PKPI ini mudah dia dapat," kata Hendri.
Babak akhir perpecahan PKPI ini sulit diprediksi. Namun Hendri melihat kalau Hendropriyono yang menjadi ketua umum mungkin PKPI bisa sedikit jadi parpol di atas 'partai guram'.
"Hendropriyono dekat dengan Istana. Potensi besarnya akan terlihat lima tahun ke depan," katanya.
(van/try)











































