Partai Keadilan, dan Persatuan Indonesia (PKPI) bergejolak setelah Ketum PKPI Letjen (Purn) Sutiyoso ditunjuk Presiden Jokowi jadi Kepala BIN. Setelah itu mantan Bupati Kutai Timur Isran Noor ditunjuk menjadi plt ketua umum PKPI pada 23 Juni 2015 lalu.
Setelah itu digelarlah Kongres PKPI dan Isran Noor didaulat menjadi ketua umum yang baru. Namun kepemimpinan Isran Noor tidak berlangsung lama karena akar rumput dan sejumlah sesepuh PKPI punya pandangan lain, di sinilah anggota Dewan Penasihat PKPI Mayjen (Purn) Haris Sudarno mulai melakukan pertemuan-pertemuan dengan pengurus di daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepemimpinan baru ini juga ternyata tak berlangsung lama. Kali ini tidak diberhentikan dalam kongres luar biasa, namun digelar KLB yang memilih ketum baru seolah tak pernah ada kongres yang memilih Haris jadi ketum PKPI.
![]() |
Pendiri dan Ketua Dewan Penasihat PKPI Try Sutrisno yang memukul gong dibukanya Kongres Luar Biasa PKPI di Hotel Millenium, Jakarta, Sabtu (27/8/2016). KLB tersebut digelar dalam suasana meriah lengkap dengan tarian tradisional yang ikut memeriahkan pemilihan ketum PKPI itu.
Sejumlah pejabat negara seperti Ketua DPR Ade Komarudin, Ketua DPD Irman Gusman, dan Ketua MPR Zulkifli Hasan hadir dalam Kongres Luar Biasa PKPI itu. Isran Noor yang sempat 'digulingkan' oleh Haris pun memberikan sambutan di acara itu. Akhirnya KLB menyepakati Hendropriyono menjadi ketua umum PKPI yang baru.
![]() |
KLB yang dibuka oleh Try Sutrisno itu berakhir dengan terpilihnya Hendropriyono jadi ketum baru PKPI, sekaligus membelah partai ini jadi dua. Lantaran sepotong lagi masih mengakui kepemimpinan Haris Sudarno sebagai ketua umum PKPI.
Lalu ke mana ujung perpecahan partai kecil yang dibumbui manuver para jenderal ini?
(van/try)













































