Ke Pengurus Golkar, Pejabat Shaanxi Cerita Pariwisata dan Kunjungan Soeharto

Xi'an - Pengurus Golkar yang diundang ke China mendapat kesempatan berbincang dengan pejabat Provinsi Shaanxi soal industri pariwisata. Ada pula kisah tentang kunjungan Presiden ke-2 RI Soeharto ke Kota Xi'an. Seperti apa ceritanya?

Pertemuan dengan Wakil Direktur Jenderal Kantor Luar Negeri Provinsi Shaanxi, Gong Guijun berlangsung di Xi'an yang merupakan ibukota provinsi pada Sabtu (27/8/2016). Delegasi yang dipimpin oleh Ketua DPP Golkar Bidang Hubungan Luar Negeri, Meutya Viada Hafid disambut dengan ramah dalam jamuan makan malam.

Garry, begitu dia meminta dipanggil, memperkenalkan Provinsi Shaanxi yang terletak di sisi barat laut China dan ada 37 juta penduduk yang tinggal. Dia pun menjabarkan keunggulan masing-masing bagian.

"Di utara adalah dataran tinggi dan pasir. Pada 30 tahun yang lalu di sana miskin sekali. Tapi sekarang sudah jadi pusat energi yang besar dan berpengaruh di China," kata Garry.

Ekonomi di sana berkembang dengan sangat cepat dan generasi pertama RRC pernah tinggal di sana selama lebih dari 10 tahun. Sementara itu di bagian tengah Shaanxi adalah ibukota provinsi yaitu kota Xi'an.

Penyerahan Cinderamata (Foto: Indah Mutiara Kami/detikcom)

"Tiga dinasti pernah beribukota di Xi'an. Sekarang ada 72 pemakaman kaisar di kota Xi'an, salah satunya adalah di Terra-cotta," ucapnya bersemangat.

Xi'an merupakan pusat industri antariksa di China serta pembuatan pesawat terbang. Industri mesin hingga IT juga diunggulkan dari Xi'an.

"Yang terakhir industri pariwisata. Setiap tahun turis asing ke Xi'an mencapai 3 juta. Kalau turis domestik sekita 40-50 ribu orang," papar Garry.

Dari daerah selatan Shaanxi, Garry membanggakan pemandangan gunung hingga ramuan jamu. Pada intinnya, Shaanxi 'menjual' wisata sejarah hingga budaya.

"People are nice and less commercial," ujarnya.

Masih soal pariwisata, Garry menuturkan bahwa 20 tahun lalu industri ini belum dilirik oleh pemerintah. Pada akhirnya, pemerintah menyadari bahwa industri pariwisata yang mengundang banyak orang tenyata tidak begitu buruk. Kini, berbagai kerjasama luar negeri terkait pariwisata sudah dilakukan.

Kepada para pengurus Golkar, Garry juga berkisah tentang kunjungan Soeharto ke Xi'an pada tahun 1990. Pria ini yang menerima Pak Harto langsung pada 26 tahun lalu.

"Soeharto berkunjung ke Terra-cotta dan hot springs pallace," kisah Garry.

Foto: Indah Mutiara Kami/detikcom

Ada satu momen yang masih diingat olehnya hingga sekarang. Garry saat itu hendak memberikan hadiah untuk Pak Harto dan buru-buru ke toko souvenir, bahkan dia berjanji akan membayar hadiah itu setelah diberikan. Pada akhirnya, hadiah itu tidak jadi diberikan.

"Ingatan itu tidak pernah lepas dari benak saya," kenang Garry.

Meutya yang mewakili delegasi mengaku senang dan bangga bisa berada di Shaanxi yang merupakan tanah leluhur China yang menjadi saksi sejarah dinasti terkenal dan kaisar unggul. Penjelasan Garry soal industri periwisata pun membuat delegasi tertarik.

"Kami tertarik untuk kerjasama di bidang budaya dan pendidikan," ucap Meutya.

Selain Meutya, delegasi pengurus Partai Golkar yang hadir adalah Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily, Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri Golkar Emmalia Natar, Wasekjen Golkar Melki Laka Lena, Wabendum Golkar Selina Gita, Wabendum Golkar Sari Yuliati, Wabendum Golkar Ernawati Tahang, Ketua Departemen Otonomi Khusus Golkar Fauziah Pujiwatie, Anggota Departemen Pembangunan Daerah dan Pedesaan Marleen Jeanne Petta, serta Ketua Departemen Organisasi Golkar Rofiqul Umam. Ada pula Sekjen Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Andi Nursyam Halid, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri AMPG Syafaat Perdana, serta Wabendum AMPG Siti Harumi Prima Sari.

Mereka berada di China atas undangan dari International Department Communist Party of China (IDCPC). Sebelumnya, delegasi Partai Golkar juga sudah mengunjungi kota Nanjing dan Nantong.

Museum Terra-cotta Warriors (Foto: Indah Mutiara Kami/detikcom)

(imk/Hbb)