Pada Sabtu (27/8/2016), 10 nelayan berusaha keras mendorong agar Hiu itu kembali ke laut. Namun sama sekali hiu tak bergeser.
"Padahal sudah didorong 10 orang tapi hiu itu tidak bisa bergeser. Berat hiu sepanjang 6 meter itu diperkirakan sekitar 1 ton," kata Eko, salah satu nelayan kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ditemukan, kondisinya masih hidup karena terlihat bergerak-gerak," jelasnya.
Hiu tersebut akhirnya mati karena terlalu lama berada didarat dan dikubur dalam lubang yang tidak jauh dari lokasi terdampar menggunakan alat berat.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah yang tiba di lokasi tidak bisa melihat langsung hiu tutul tersebut karena bangkainya sudah terlanjur dikubur. Namun dari foto yang diperlihatkan oleh nelayan, pihaknya yakin jika ikan tersebut merupakan hiu tutul.
"Kalau dilihat fotonya, itu hiu tutul bukan cucut karena terlihat ada insangnya di samping," kata Teguh Arifianto, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Seksi Konservasi Wilayah II Cilacap-Pemalang.
Dia menjelaskan jika hiu tutul merupakan salah satu ikan yang dilindungi dan banyak terdapat di Samudera Hindia atau wilayah perairan yang hangat.
"Hiu tutul makanannya plankton sehingga mereka hidup di wilayah perairan yang hangat atau tidak lebih dari 30 derajat lintang selatan maupun lintang utara," ujarnya.
(arb/dra)