Pecinta Kereta Api Berharap Bunker Belanda di Priok Bisa Dinikmati Warga

Pecinta Kereta Api Berharap Bunker Belanda di Priok Bisa Dinikmati Warga

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Sabtu, 27 Agu 2016 15:38 WIB
Foto: Edward Febriyati
Jakarta - Cerita soal bunker Belanda di Stasiun Tanjung Priok dan juga di Bandung sudah didengar komunitas pecinta kereta api. Mereka pun punya harapan besar agar warga bisa ikut menikmati, dengan wisata edukasi dan sejarah.

Salah satunya dari Komunitas Pecinta Kereta Api Edan Sepur yang mengharapkan dibangunnya museum lokomotif di lokasi penemuan bunker di lahan milik PT KAI. Sebab tak hanya di Stasiun Tanjung Priok, baru-baru ini Daops II Bandung menemukan bunker peninggalan abad 19 di pemukiman warga.

"Kalau dari kita Edan Sepur ingin KAI bisa menjaga aset-asetnya. Supaya aset ini bisa dilestarikan paling banter jadi wisata sejarah dengan konten museum. Karena setiap bunker ini beda-beda mungkin, di wilayah lain ditemukan bunker lagi, sehingga bisa dibikin museum tentang sejarah kereta api. Seperti di Bandung yang baru-baru ini ditemukan bunker dan di stasiun Tanjung Priok, Jakarta juga begitu," kata anggota Edan Sepur, Abdullah Putera saat dihubungi, Sabtu (27/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya dengan dibangun museum tentang kereta api di lokasi bunker tersebut, PT KAI dapat melestarikan heritage peninggalan zaman Belanda.

"Karena banyak heritage tentang kereta api pada waktu zaman Belanda yang hilang ketika Jepang masuk. Nah ada satu komunitas yang sekarang sedang mengumpulkan aset dan sejarah tentang perkereta apian, mereka sendiri sampai kesulitan untuk mencari tahu di informasi dari pergudangan aset milik KAI sendiri karena tidak lengkap," imbuhnya.

Abdullah mengatakan bunker itu ditemukan setelah Daops II membongkar pemukiman ilegal warga di lahan milik PT KAI. Sejauh ini fungsi dari bunker itu tengah diteliti oleh tim cagar budaya perekereta api dan Pemkot Bandung .

"Ini sedang teliti heritage KAI nyambung kemana, karena dr tahun 90an lahan itu ditempati warga illegal dan sama kepala Daop II baru-baru ditertibkan. Ternyata di bawah lahan itu ada bunker, saat ini lagi di digali. Konon katanya, bunker itu menyambung dengan Mess Mutiara Dua di stasiun timur. Nah ini sedang dicek juga," pungkasnya.

Sebelumnya Direktur Utama PT KAI Persero Edi Sukmoro untuk menyebutkan bunker tersebut sebagai kawasan wisata edukasi sejarah, saat ini pihaknya sedang melakukan pembelajaran melalui sisa berkas-berkas peninggalan Belanda yang ada.

"Kalau penelitian sedang berlangsung, dalam artian saat ini kita sedang mempelajari dari sisa-sisa file peninggalan Belanda dulu," ujar Edi saat ditemui dalam acara pembukaan Pekan Olahraga Kereta Api 2016, di Stadiun UPI Kota Bandung, Kamis (25/6/2016). (edo/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads