Sudirman beserta isteri berangkat dari kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekitar pukul 07.15 WIB. Setelah menempuh perjalanan selama 4 jam, akhirnya dia tiba di Desa Daroyon.
![]() |
Kedatangannya sudah dinanti oleh masyarakat Daroyon serta beberapa alumni dari STAN angkatan '82. Ketika turun dari kendaraan, banyak warga berebut untuk bersalaman dan cium tangan kepada Sudirman dan Astrid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dari alumni angkatan '82 STAN. Jembatan ini dibangun atas gotong royong semua pihak, tidak hanya STAN, namun juga ada PT SMI kemudian ada juga ITB serta tentunya masyarakat dari Desa Daroyon sendiri," kata Sudirman Said di Desa Daroyon, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Rangkasbitung, Banten, Sabtu (27/8/2016).
"Memang harusnya makin banyak alumni STAN yang bisa mengabdi untuk masyarakat. Kegiatan ini sudah tiga tahun berjalan saya dengar. Dan saya harap ini terus dilaksanakan. Kebetulan juga kita (Ikatan Alumni STAN) IKANAS mau kongres bulan November. Dan Insya Allah saya selesai. Itu pemilihan ketua baru," lanjutnya.
![]() |
Sudirman menyebut pembangunan jembatan ini juga merupakan bagian program kerja dari IKANAS. Dia pun berharap usai dibangun, masyarakat Daroyon bisa menjaga dan merawat jembatan dengan baik.
"IKANAS ini masih relatif muda organisasinya. IKANAS sendiri berdiri tahun 1984. Kemudian alumni STAN kan dulu ngumpul di satu tempat di keuangan. Sekarang ada yang di BUMN dan berbagai tempat. Memang sekarang sudah waktunya untuk berbuat bagi masyarakat," ucap Dirman.
![]() |
Sementara itu, Camat Cileles Dartim mengungkapkan kebahagiaannya atas selesainya jembatan yang diberi nama Jembatan Hati III ini. Dartim berharap setelah diresmikan, jembatan ini mampu menjadi alat penghubung yang baik bagi kedua desa di Cileles.
"Nanti setelah Jembatan Hati III ini diresmikan, mudah-mudahan bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat di Desa Daroyon bila ingin pergi ke Desa Cibogo. Kalau sebelum ada jembatan yang bagus bisa butuh jalan kaki 8 kilometer, nah sekarang cukup 1 kilometer sudah sampai," imbuh Dartim.
![]() |
Sebelum dibangun jembatan permanen, ungkap ketua penyelenggara yang juga alumni STAN 82 Egi Sutjiati, masyarakat Desa Daroyon dan Desa Cibogo bila ingin mempersingkat waktu dengan menyeberang sungai harus melewati jembatan gantung dari bambu. Menurutnya itu cukup berbahaya.
"2 Bulan terakhir itu motor dan manusianya pada jatuh di jembatan gantung. Pembangunan jembatan ini memakan waktu kurang lebih 2,5 tahun. Desain dan arsiteknya dibantu oleh teman-teman dari ITB," jelas Egi Sutjiati.
![]() |
Untuk biaya pembangunan jembatan sendiri menelan dana hingga Rp 260 juta. Lalu jembatan ini juga memotong jalan panjang menjadi ringkas.
"Bila dulu ke Desa Cibogo dari Desa Daroyon 8 kilometer. Ada jembatan ini menjadi 1 kilometer," tuturnya.
![]() |
Peresmian jembatan baru dimulai pada pukul 12.00 WIB. Sudirman Said didaulat untuk meresmikan jembatan dengan melakukan pemotongan pita.
Jembatan Hati III didominasi oleh warna putih dan abu-abu. Usai peresmian, Sudirman Said beserta istri dan alumni STAN 82 pun berfoto bersama. (yds/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini