YLKI: 70 Persen Perokok Berasal dari Rumah Tangga Miskin

YLKI: 70 Persen Perokok Berasal dari Rumah Tangga Miskin

Rini Friastuti - detikNews
Sabtu, 27 Agu 2016 12:35 WIB
Foto: Rini Friastuti/detikcom
Jakarta - Wacana kenaikan tarif rokok jadi Rp 50 ribu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Walaupun tidak dianggap sebagai barang kebutuhan pokok, rupanya rokok telah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat, sehingga terkadang menimbulkan permasalahan dalam kehidupannya.

"Data BPS menyebutkan 70 persen perokok berasal dari rumah tangga miskin. Sehingga diindikasikan yang menyebabkan kemiskinan di rumah tangga miskin adalah fluktuasi harga beras dan kedua konsumsi rokok. Karena dari data BPS menunjukkan salah satunya alokasi budgeting rumah tangga miskin adalah untuk rokok," ujar Tulus Abadi dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/8/2016).

Fakta yang dibeberkan Tulus bukan berasal dari asumsi semata, namun berkat data konkret yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Tulus mengatakan saat ini keinginan untuk merokok berbanding lurus dengan keinginan untuk memenuhi kebutuhan primer seperti sandang pangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bagaimana dia bisa mengalokasikan untuk lauk pauk apabila dikonsumsi untuk rokok? Jadi seandainya pemerintah dan DPR ingin concern, jauhkan rumah tangga miskin dari konsumsi rokok salah satunya," jelasnya.

Walau kenaikan harga rokok masih sebatas wacana, namun Tulus mengisyaratkan agar kebijakan tersebut dilakukan dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, tak hanya dari segi kesehatan namun juga di segi ekonomi dan sosial.

"Konsumsi rokok bukan semata karena aspek kesehatan tapi juga sosial ekonomi sangat tragis, karena rumah tangga miskin justru alokasinya ke rokok dan ketika sakit mereka ingin disubsidi dengan BPJS," kata Tulus memberi contoh.

(rii/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads