Ilyas adalah warga Distrik Lianghu, Kota Xi'an, China. detikcom yang datang bersama Delegasi Pengurus Golkar ke China atas undangan International Department Communist Party of China sempat berbincang singkat dengannya pada Jumat (26/8/2016).
"Hari ini saya senang sekali bisa menerima tamu hormat dari Indonesia. China dan Indonesia sudah jadi sahabat sejak lama," ucap Ilyas dalan Bahasa Mandarin yang diterjemahkan oleh interpreter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ilyas dan keluarganya menjamu delegasi di ruang tamu rumahnya yang tak besar. 'Rumah' di lantai dua ini terletak di sebuah gang kecil dekat Masjid Agung Xi'an.
Satu meja penuh dengan suguhan sudah disediakan. Mulai dari buah-buahan, kacang, kue kering, hingga wafer yang biasanya ditemukan di Indonesia. Dengan ramah, Ilyas mempersilakan delegasi mencicipi suguhan, bahkan hingga anggota keluarganya menawari kami satu per satu.
Sebelum mulai berbincang, Ilyas yang berkopiah putih ini memimpin doa. Sang istri duduk di sebelahnya, ikut mendampingi pria yang pernah menjadi imam di Masjid Agung Xi'an ini.
"Kehidupan Muslim di China semakin baik, semanis tebu," ucapnya yang disambut tawa para tamu.
Ilyas bukan pejabat, kesehariannya dihabiskan di sekitar Xi'an. Di usianya yang hampir memasuki kepala 8, dia melihat umat Muslim di China mendapat perlakuan yang semakin baik. Hidup mereka pun makin sejahtera khususnya di bidang budaya dan ilmu pengetahuan.
"Pemerintah China sekarang mendukung Muslim beragama atas kehendak sendiri, bebas. Dan kebijakan ini tidak akan diubah di masa depan," tegasnya.
![]() |
Perbincangan di rumah sederhana itu pun mengalir akrab. Topik pun beralih soal ibadah haji. Ilyas sendiri sudah pernah menunaikan ibadah haji pada tahun 2001.
"Saya sebagai ketua delegasi Provinsi Shanxi untuk membawa Muslim naik haji," kenang Ilyas.
Dia pun memperlihatkan sertifikat hajinya. Ilyas menjelaskan bahwa tahun ini ada 14.000 umat Muslim dari China yang naik haji. Kuota haji untuk warga China sendiri sebanyak 14.500 orang.
"Semakin banyak muslim yang mendaftar sendiri dari tahun ke tahun," ucapnya dengan bersemangat.
Delegas Partai Golkar terkesan dengan sambutan keluarga Ilyas yang ramah dalam suasana yang sederhana. Kehangatan keluarga Muslim terasa meski jaraknya ribuan kilometer dari Indonesia.
![]() |
Cinderamata berupa kopiah dan sarung dari Indonesia pun menjadi kenang-kenangan untuk Ilyas. Delegasi lalu diajak untuk salat di Masjid Agung Xi'an yang sudah ada sejak Dinasti Tang.
Selain salat, delegasi juga sempat mendapat penjelasan singkat soal masjid yang sudah menjadi situs sejarah dan budaya di Xi'an. Kompleks masjid terbagi menjadi beberapa lapangan yang asri dengan pepohonan. Beberapa benda yang memuat nilai sejarah perkembangan Islam di Provinsi Shanxi.
![]() |
Kunjungan singkat delegasi Golkar ke komunitas Muslim memunculkan harapan-harapan bersama. Seperti yang diucapkan Haji Ilyas ketika melepas para tamunya.
"Semoga selain erat kerjasama di bidang usaha dan bisnis namun juga hubungan budaya," ujar Ilyas. (imk/tor)