Gagasan Sekolah Parlemen yang Dilempar Ketua DPR Dikritik

Gagasan Sekolah Parlemen yang Dilempar Ketua DPR Dikritik

Ahmad Toriq - detikNews
Jumat, 26 Agu 2016 17:51 WIB
Agus Gumiwang (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Ketua DPR Ade Komarudin menggagas sekolah parlemen, dengan dalih untuk membuat kualitas anggota DPR menjadi lebih baik. Gagasan ini dikritik.

"Saya tidak setuju dengan ide mendirikan sekolah untuk anggota parlemen. Alasannya adalah menjadi anggota DPR RI bukan sesuatu untuk trial and error. Seseorang untuk menjadi caleg dan kemudian terpilih menjadi anggota dewan harus sudah siap secara lahir dan batin, termasuk yang berkaitan dengan substantif," kata anggota Fraksi Golkar DPR Agus Gumiwang Kartasasmita kepada wartawan, Jumat (26/8/2016).

"Bayangkan kalau nanti ada ide untuk mendirikan sekolah untuk para hakim MA, atau sekolah untuk peningkatan kapasitas para menteri, sesuatu hal yang tidak proporsional," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengatakan tugas mendidik seorang politikus ada di partai politik. Parpol yang bertanggung jawab mendidik dan merekrut caleg berkualitas. Hal yang diperlukan, masih kata Agus, adalah membuat aturan ketat soal rekruitmen caleg, agar anggota DPR terpilih adalah mereka yang memiliki kapasitas mewakili rakyat.

"Capacity building jangan dilakukan ketika dia sudah menjadi anggota DPR, tetapi dalam proses menuju ke sananya. Ide mendirikan sekolah atau memberikan jam pendidikan seharusnya ditujukan untuk para staf ahli, staf khusus, dan sekretaris anggota DPR. Capacity building mereka yang diperlukan," ulas Ketua DPP Golkar ini. (tor/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads