"Saya tidak setuju dengan ide mendirikan sekolah untuk anggota parlemen. Alasannya adalah menjadi anggota DPR RI bukan sesuatu untuk trial and error. Seseorang untuk menjadi caleg dan kemudian terpilih menjadi anggota dewan harus sudah siap secara lahir dan batin, termasuk yang berkaitan dengan substantif," kata anggota Fraksi Golkar DPR Agus Gumiwang Kartasasmita kepada wartawan, Jumat (26/8/2016).
"Bayangkan kalau nanti ada ide untuk mendirikan sekolah untuk para hakim MA, atau sekolah untuk peningkatan kapasitas para menteri, sesuatu hal yang tidak proporsional," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Capacity building jangan dilakukan ketika dia sudah menjadi anggota DPR, tetapi dalam proses menuju ke sananya. Ide mendirikan sekolah atau memberikan jam pendidikan seharusnya ditujukan untuk para staf ahli, staf khusus, dan sekretaris anggota DPR. Capacity building mereka yang diperlukan," ulas Ketua DPP Golkar ini. (tor/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini