JJ Rizal Bertemu Rizal Ramli, Diskusi Nasib PDS HB Jassin yang Dilupakan DKI

JJ Rizal Bertemu Rizal Ramli, Diskusi Nasib PDS HB Jassin yang Dilupakan DKI

Ahmad Ziaul Fitrahudin, - detikNews
Jumat, 26 Agu 2016 16:31 WIB
Foto: ahmad ziaul Fitrahudin/detikcom
Jakarta - Mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli siang ini mengunjungi Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat. Kedatangannya kemudian disambut sejarawan JJ Rizal.

Rizal Ramli datang sekitar pukul 13.00 WIB, Jumat (26/8/2016) untuk melihat-lihat karya sastra yang dikoleksi oleh PDS HB Jassin. Rizal yang didampingi JJ Rizal kemudian sempat membaca salah satu karya sastra milik WS Rendra berjudul Sajak Sebatang Lisong.

"Dibanding negara-negara lain di dunia, sastra Indonesia itu unggul. Bangsa kita bangsa yang unggul dibandingkan negara Asia Tenggara lain," kata Rizal Ramli di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini juga harusnya didigitalisasi. Insya Allah pada saatnya akan didigitalisasi agar pemuda-pemuda bisa googling tentang sejarah sastra," lanjutnya.

Dalam kesempatan ini, JJ Rizal sempat curhat soal tempat sastra ini ke Rizal Ramli. Menurut JJ Rizal, dulu ketika era Jokowi jadi Gubernur DKI, ada dana Rp 1 M untuk tempat sastra di TIM ini.

"Sekarang anggaran buat pusat HB Jasin itu tak dialirkan kemari. Karena itu dana hibah. Perawatan pusat gedung masih membutuhkan banyak dana. Untuk ngurusin AC aja Rp 12 juta itu kita urunan," imbuh JJ Rizal.

Mendengar curhatan JJ Rizal, Rizal Ramli langsung memanggil stafnya. Dengan mimik serius, ia memerintahkan agar besok AC di pusat dokumentasi sastra ini dilakukan pengecekan.

"Ya udah itu AC dibenerani saja. Mar, besok kirim tukang buat betulin AC ya," pinta Rizal.

Menanggapi hal itu, JJ Rizal tersenyum sumringah. Rizal kemudian menyampaikan dirinya sedih ketika karya sastra Indonesia tidak begitu dihargai.

"Saya sedih, dokumentasi sastra di sini luar biasa dari zaman 1800 an. Dari sastra Belanda yang pertama. Ternyata disia-siakan. Bangsa kita ini unggul sekali, kita unggul di seni lukis, seni teater, dan musik. Masak kalau ke Jakarta ketemunya mall doang. Jakarta itu gak ada pusat kebudayaan," jelas Rizal.

Rizal Ramli yang mengenakan batik berwarna kuning dan hijau sekitar pukul 15.00 WIB meninggalkan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.

(dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads