Akom tak mau gamblang mengungkap anggaran yang digunakan. Termasuk pos anggaran sekolah itu diambil dari mana.
"Masih dalam pembahasan, anggaran sangat sedikit. Belum ada anggarannya baru aja pembahasan," ujar pria yang akrab disapa Akom ini di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akom menjelaskan sampai saat ini sekolah parlemen masih ditingkat gagasan. Tapi dia memastikan implementasinya tidak akan berlangsung lama lagi, Akom menyebut targetnya tahun ini.
"Sekali lagi akan dilakukan kajian yang mendalam. Tidak terlalu lama, setelah koordinasi dan kajian. Tentu kami akan koordinasi berbagai pihak dengan seluruh pimpinan DPRD, tingkat I dan II pimpinan partai yang ada," ujarnya.
Baru dalam tahapan gagasan, usulan sekolah parlemen ini dipertanyakan oleh para anggota dewan. Salah satunya dari politisi Hanura yang juga anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana.
"Tentunya harus dikaji dulu urgensinya, kelembagaan maupun anggarannya. Kalau untuk memperkuat wawasan ketahanan nasional negara punya Lemhanas, apakah untuk menguatkan kapasitas legislator kita butuhkan sekolah parlemen, ataukah memperjelas sistem pendidikan kader di tingkat partai? Ini tentunya yang harus didalami dulu," urai Dadang melalui pesan singkat. (wsn/tor)