Kereta buatan tahun 2009 itu tidak hanya dikenal dengan prosesi saat membawa bendera pusaka, tapi proses penurunan kereta kencana dari Gedung Negara Bale Nagri, Kabupaten Purwakarta ke Istana Negara, Jakarta.
Pemkab Purwakarta kembali akan melakukan prosesi penurunan Ki Jaga Raksa dari teras Bale Nagri. Namun kali ini tidak hanya satu kereta karena seluruhnya yang berjumlah lima buah akan turun dengan sejumlah ritual yang dinamakan Jurung Tandang Tunggangan Agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep mengatakan, acara tersebut adalah bagian dari puncak rangkaian hari jadi Purwakarta ke 185 tahun atau Kabupaten Purwakarta ke 48 tahun yang diperingati setiap tanggal 20 Juli.
Pada keesokan harinya kereta tersebut akan berkeliling kota bersama peserta dari 10 negara dalam acara Karnaval Sampurasun 'World Etnhnic Festival) sebagai puncak hari jadi.
"Seluruh kereta itu nantinya akan ditarik oleh kuda-kuda yang berasal dari Kaveleri (TNI AD)," katanya.
Dalam acara Karnaval Sampurasun itu para peserta dari 10 negara termasuk Indonesia akan berkeliling kota dan finish di Taman Pasanggrahan Padjajaran. Nantinya mereka akan saling mengenalkan dan mempertunjukkan keragaman etnik dari masing-masing negara asal mereka.
Sebelumnya Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, acara penurunan kereta pada tahun ini terasa spesial. Pasalnya di tahun-tahun sebelumnya kereta hanya turun setiap peringatan hari jadi, namun tahun ini kereta tersebut menjalani dua kali ritual penurunan yakni pada saat digunakan untuk mengantar bendera pusaka dan pada puncak hari jadi Kabupaten Purwakarta. (trw/trw)